Tragedi Pilu Ibu Tewas Dipalu Depan Anak di Kamar Hotel Trenggalek

Round Up

Tragedi Pilu Ibu Tewas Dipalu Depan Anak di Kamar Hotel Trenggalek

Hilda Meilisa Rinanda - detikJatim
Jumat, 11 Apr 2025 10:39 WIB
Ibu asal Ponorogo ditemukan tewas di hotel Trenggalek dibunuh kekasihnya. Anaknya dianiaya.
Ibu asal Ponorogo ditemukan tewas di hotel Trenggalek dibunuh kekasihnya. Anaknya dianiaya.(Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
Surabaya -

Tangis dan duka mendalam menyelimuti keluarga YN (34), seorang ibu asal Ponorogo, yang tewas secara mengenaskan di sebuah kamar hotel di Trenggalek. Lebih memilukan lagi, peristiwa keji ini terjadi di depan mata anaknya yang masih berusia 9 tahun.

Tak hanya menyaksikan, sang anak pun menjadi korban kekerasan brutal dan mengalami luka parah akibat dipukul palu oleh pelaku.

Kasus pembunuhan ini mengungkap sisi gelap dari hubungan asmara antara korban dan pelaku, Slamet Efendi (41). Di balik motif cemburu, tersimpan rencana keji yang sudah disusun pelaku sejak awal, lengkap dengan membawa palu dari rumahnya di Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, Trenggalek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Motif awal karena cemburu, namun palu sudah dibawa dari rumah, artinya sudah ada niatan sejak awal," ungkap Kasat Reskrim Polres Trenggalek AKP Eko Widiantoro, Kamis (10/4/2025).

Kejadian bermula pada Rabu (9/4/2025) pagi. Pelaku terlebih dahulu menjemput AMN (9), anak korban, dari sekolahnya di Desa Dermosari, Kecamatan Tugu, Trenggalek. Bocah malang itu kemudian dibawa ke kamar 723 Hotel Bukit Jaas Permai. Pelaku menjadikan anak korban sebagai umpan agar YN mau menemuinya.

ADVERTISEMENT

"Pancingan itu berhasil, sehingga YN datang ke hotel untuk menemui pelaku," imbuh Eko.

Sekitar pukul 09.00 WIB, YN tiba di kamar hotel dan terjadi pertengkaran hebat. Pelaku yang cemburu karena menduga YN masih berhubungan dengan mantan suaminya, mulai menginterogasi.

"Korban tidak mau mengakui hubungannya dengan mantan suaminya. Hal itu membuat tersangka marah memukul anaknya dengan palu yang telah disiapkan oleh tersangka dari rumahnya," lanjut Eko.

Saat itu, AMN menerima kekerasan fisik kejam. Ia dipukul sebanyak 12 kali, delapan kali di kepala dan empat kali di tubuh, hingga mengalami luka serius.

"Korban AMN mengalami luka terbuka pada kepala sebanyak delapan dan pada dada dan tubuh lain sebanyak empat. Jadi totalnya dia dipukul palu sebanyak 12 kali," ujar Eko.

Setelah melukai anaknya, pelaku kemudian berbalik menyerang YN. Korban dipukul berulang kali pada kepala, wajah, dan tubuh hingga ditemukan meninggal dunia dengan 21 luka terbuka di bagian kepala.

"Korban YN sempat dipukul berkali-kali pada bagian kepala, wajah, dan tubuh, hingga ditemukan meninggal dengan 21 luka terbuka di kepala," jelas Eko.

Setelah melakukan aksi sadis itu, pelaku meninggalkan korban dalam kamar yang terkunci. AMN yang mengalami trauma berat sempat bersembunyi di balik selimut yang berlumuran darah.

Dua jam setelah kejadian, pelaku akhirnya menyerahkan diri ke Polres Trenggalek. Dari pengakuan pelaku, polisi langsung bergerak ke lokasi kejadian dan menemukan korban YN sudah tak bernyawa, sementara AMN masih hidup meski dalam kondisi terluka parah.

"Di lokasi, kami menemukan korban sudah tergeletak dalam kondisi tidak bernyawa, sedangkan anak korban AMN masih hidup dengan kondisi luka-luka. Dia sembunyi di balik selimut yang berlumuran darah," kata Eko.

AMN segera dilarikan ke IGD RSUD dr Soedomo Trenggalek untuk mendapatkan perawatan intensif. Sementara jenazah ibunya dibawa ke instalasi jenazah rumah sakit yang sama untuk autopsi.

Dari lokasi kejadian, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa palu, pakaian, selimut, bantal berlumuran darah, serta dua unit sepeda motor. Slamet Efendi kini ditahan dan dijerat pasal berlapis, termasuk pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, serta Undang-Undang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman maksimal mati.




(irb/hil)


Hide Ads