Satreskrim Polres Trenggalek menangkap tujuh remaja yang diduga menjadi pelaku penerbangan balon udara berpetasan yang meledak di rumah dokter. Dari tujuh tersangka empat di antaranya masih anak-anak.
Kasat Reskrim Polres Trenggalek AKP Eko Widiantoro mengatakan seluruh tersangka ditangkap di kediamannya masing-masing di Dusun Kranding, Desa Bendorejo, Kecamatan Pogalan.
Pihaknya belum menyebutkan identitas masing-masing pelaku, karena akan dilakukan konferensi pers secara lengkap dalam waktu dekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk yang dewasa tiga orang kami lakukan penahanan, sedangkan empat anak tidak ditahan, tapi kasusnya lanjut," kata AKP Eko, Selasa (8/4/2025).
Pengungkapan kasus ledakan petasan tersebut setelah polisi mendapatkan petunjuk berupa tulisan 'Stella' pada sisa balon di lokasi kejadian. Dari situlah akhirnya ketujuh pelaku berhasil ditangkap.
"Mereka ini menerbangkan balon udara dari area persawahan di Desa Bendorejo pada Senin pagi. Kemudian balon itu terbang ke wilayah kota dan jatuh di rumah dinas dokter spesialis bedah Rakhmat Fajaruddin di jalan I Gusti Ngurah Rai," ujarnya.
Eko menambahkan, para tersangka diduga memproduksi sendiri bahan peledak petasan maupun balon yang diterbangkan. Bahan baku peledak didapatkan dari toko online.
"Mereka beli bahan baku kemudian diracik sendiri," ujarnya.
Sebelumnya rumah dinas dokter Rakhmat Fajaruddin tertimpa petasan balon udara pada Senin (7/4/2025) sekitar pukul 6.30 WIB. Saat itulah petasan berukuran besar yang ditautkan di balon meledak. Akibatnya atap rumah bagian dapur jebol dan merusak sejumlah properti di dalamnya, termasuk dua unit mesin cuci.
(abq/iwd)