Aksi pencurian motor yang dilakukan tiga bocah SD di Gresik menghebohkan warga. Ketiganya, FM (12), HR (9), dan MN (10), nekat mencuri motor di depan barbershop di Jalan Harun Thohir, Desa Pulopancikan, Selasa (18/3/2025) dini hari. Saat berusaha kabur, aksi mereka dipergoki warga hingga nyaris diamuk massa.
Setelah diamankan polisi, fakta mengejutkan pun terungkap. Ternyata, ini bukan pertama kalinya mereka mencuri motor. Polisi mengungkap bahwa ketiganya sudah empat kali melakukan aksi serupa.
Berikut fakta-fakta di balik pencurian ini:
1. Sudah 4 Kali Mencuri Motor
Setelah diinterogasi polisi, ketiga bocah ini mengakui bahwa aksi mereka bukan yang pertama. Sebelumnya, mereka telah mencuri motor di beberapa lokasi berbeda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari pengakuannya sudah beraksi di empat lokasi," ujar Kapolsek Gresik Iptu Suharto, Rabu (19/3/2025).
2. Tidak Bisa Mengendarai Motor, Hanya Didorong
Meskipun telah mencuri motor berkali-kali, ketiga bocah ini ternyata tidak bisa mengendarainya. Untuk membawa kabur hasil curian, mereka hanya bisa mendorong motor bersama-sama.
"Ya, mereka belum bisa mengendarai motor. Jadi motor itu didorong bertiga," jelas Suharto.
3. Merencanakan Aksi dengan Matang
Meskipun masih anak-anak, mereka tidak bertindak sembarangan. Mereka menyurvei lokasi pencurian selama beberapa hari dan menggambar situasi untuk menentukan motor yang bisa dicuri.
"Bukan cuma satu lokasi yang disurvei, ada beberapa lokasi. Mereka mencari mana lokasi yang aman untuk beraksi," tambah Suharto.
Pada pencurian terakhir, mereka mengincar motor Yamaha Mio bernopol W 6784 MR yang terparkir di depan barbershop. Saat mereka mendorong motor tersebut, seorang warga bernama Muhammad Samlan Miladi memergoki mereka dan segera melapor ke polisi.
"Mereka sudah mengamati TKP sejak beberapa hari terakhir, sehingga sudah mengetahui aktivitas di sana. Waktu dorong motor, ketahuan sama warga," ujar Suharto.
4. Pernah Menjual Motor Curian Hanya Rp 150 Ribu
Setelah beberapa kali mencuri, mereka pernah menjual salah satu motor hasil curian dengan harga yang sangat murah, hanya Rp 150 ribu.
"Ada satu motor yang dijual Rp 150 ribu. Mereka ngakunya menjual ke orang yang ditemui di jalan, mereka nggak kenal orang itu," ungkap Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz.
5. Hasil Pencurian Dipakai untuk Main Game di Timezone
Saat diinterogasi, ketiga bocah ini mengaku menggunakan uang hasil penjualan motor curian untuk bersenang-senang, seperti bermain di Timezone dan jalan-jalan ke Surabaya.
"Tidak ada yang menyuruh, mereka ini dengan polos menjual motor hasil curiannya sebesar Rp 150 ribu untuk main Timezone dan jalan-jalan ke Surabaya," kata Abid.
6. Latar Belakang Keluarga Bermasalah (Broken Home)
Dari hasil pemeriksaan, dua dari tiga bocah tersebut berasal dari keluarga broken home. Kedua orang tua mereka telah bercerai, dan mereka tumbuh dengan pola asuh yang keras.
"Pola asuh yang keras dan tidak ada peran ibu di keluarga (ayah dan ibu telah bercerai). Jadi tidak benar jika ada berita diperintah ayahnya untuk mencuri,"* ujar Abid.
7. Sudah Pernah Dibina Melalui Restorative Justice
Dua dari tiga bocah ini sebenarnya sudah pernah tertangkap sebelumnya dalam kasus serupa dan mendapatkan Restorative Justice (RJ) dari Polsek Manyar. Namun, setelah dipulangkan ke keluarganya, mereka kembali melakukan pencurian.
"ABH ini pernah mencuri motor empat kali. Sebelum aksinya yang terakhir, pernah di RJ (Restorative Justice) oleh Polsek Manyar," ungkap Abid.
Hingga kini, polisi masih terus mendalami kasus ini, termasuk kemungkinan adanya pihak lain yang memanfaatkan ketiga bocah tersebut untuk mencuri motor.
"Masih kami dalami lebih lanjut ya soal itu (penadah motor). Nanti bisa di-update di PPA Reskrim, dilimpahkan ke sana. Semua masih didalami, termasuk ada atau tidak pihak-pihak yang menyuruh ketiga anak ini," pungkas Abid.
(irb/hil)