Niat mencopet malah berujung petaka bagi dua pria di Surabaya. Aksi mereka di kawasan Tugu Pahlawan dipergoki warga, yang membuat keduanya panik dan mencoba melarikan diri.
Salah satu pelaku berhasil ditangkap dan dimassa, sementara pelaku lainnya nekat menceburkan diri ke sungai, tetapi justru tenggelam dan tewas.
Berikut lima fakta terkait kejadian ini:
1. Ketahuan Saat Mencopet, Pelaku Kabur ke Sungai
Dua pencopet ini mencoba melarikan diri setelah aksinya dipergoki warga. Satu pelaku berhasil ditangkap dan dihakimi massa, sedangkan yang lain memilih kabur dengan melompat ke sungai. Namun, upaya pelariannya justru berakhir tragis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Petugas tiba di lokasi berkoordinasi dengan rekan DPKP Kota Surabaya, selanjutnya 2 korban kita evakuasi ke tepi sungai," kata Kepala BPBD Linmas Surabaya, Agus Hebi, Minggu (16/3/2025).
2. Identitas 2 Pelaku
Petugas gabungan segera melakukan evakuasi terhadap kedua pelaku. Namun, salah satu dari mereka ditemukan dalam kondisi kritis usai tenggelam di sungai.
"Identitas ke-1 bernama Samsul Arifin (51), warga Wonokusumo Bakti Surabaya, kondisi meninggal dunia. Identitas laki-laki ke-2, alamat nihil, kondisi masih hidup," ujar Kabid Darlog BPBD Linmas Surabaya, Buyung Hidayat.
3. Salah Satu Pencopet Tewas
Setelah berhasil dievakuasi, pelaku mengalami kondisi kritis. Ia langsung mendapatkan penanganan medis di lokasi sebelum dilarikan ke rumah sakit. Sayangnya, nyawanya tidak tertolong.
"1 (terduga pelaku) kondisi kritis (saat evakuasi) mendapatkan penanganan medis di lokasi, lalu dibawa ke RSU dr. Soetomo dan dinyatakan meninggal dunia di ruang resusitasi pukul 08.31 WIB," imbuh Buyung.
4. Polisi Turun Tangan
Begitu kejadian ini terjadi, petugas kepolisian segera turun tangan untuk menangani kasus tersebut. Dugaan kuat aksi pencopetan ini memang merupakan bagian dari tindak kriminal yang sudah diincar oleh kepolisian.
"Permasalahan kejadian ditangani jajaran kepolisian, ada indikasi kasus kriminal," tutur Buyung.
5. Keluarga Pelaku Sudah di RSU dr. Soetomo
Setelah kejadian ini, pihak keluarga pelaku yang meninggal sudah berada di RSU dr. Soetomo. Mereka datang untuk mengurus jenazah dan proses lebih lanjut terkait insiden ini.
Kejadian ini menjadi peringatan bahwa tindakan kriminal tidak hanya merugikan korban, tetapi juga bisa berakibat fatal bagi pelaku sendiri. Polisi terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap aksi kriminal di ruang publik.
(irb/hil)