Kamaludin Tersangka Perakit Senjata Hanya Dibayar Rp 750 Per 2 Minggu

Kamaludin Tersangka Perakit Senjata Hanya Dibayar Rp 750 Per 2 Minggu

Ainur Rofiq - detikJatim
Rabu, 12 Mar 2025 18:00 WIB
senjata rakitan bojonegoro
Bagian belakang rumah tempat pembuatan senpi di Bojonegoro (Foto: Ainur Rofiq)
Bojonegoro -

Tiga orang di Bojonegoro yang memproduksi senjata untuk KKB di Papua telah jadi tersangka. Mereka adalah Teguh Priyono, Muh. Kamaludin, dan Pujiono.

Salah satu tersangka, Kamaludin, yang melakukan pekerjaan bubut ternyata dibayar murah setiap minggunya oleh Teguh.

Salah satu keluarga Kamaludin berinisial NV (27) menuturkan jika kakaknya Kamaludin (31) hanya bekerja jadi buruh tukang bubut yang sangat kecil nilai upahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nggak pasti, kadang Rp 750 ribu per dua minggu, kadang juga satu bulan Rp 2 juta, kadang juga Rp 1,5 juta per bulan. Ikut di Pak Teguh itu sekitar 2 tahun yang saya dengar. Sebelumnya juga kerja bubut di Bojonegoro. Kita kaget dikasih tahu pak RW yang diberitahu pak lurah dapat telepon dari Polda katanya mas kena masalah penggerebekan," jelas NV.

NV juga menggambarkan kondisi ekonomi Kamaludin yang sulit. Istri Kamaludin yang berinisial UM setiap hari menjadi buruh linting rokok yang harus rela meninggalkan anak semata wayangnya yang masih berusia 3 tahun.

ADVERTISEMENT

"Keluarga ini kondisi ekonominya susah. Makanya istrinya mas Kamal juga harus kerja jadi buruh di pabrik rokok. Kamal harus menghidupi 2 ibu, istri dan seorang anak yang kecil ini," kata NV.

Kesedihan yang mendalam bagi keluarga Kamaludin di pelosok kampung yang sepi ini sangat terasa. Keluarga berharap pihak berwajib bisa memberikan solusi dan ada perhatian tersendiri.

"Kami berharap Mas Kamal bisa segera pulang ke rumah, yang awalnya jadi tersangka bisa berubah jadi saksi. Ada anak istri dan dan dua ibunya yang janda harus dihidupi," lanjut NV.

Sementara itu, pihak Pemdes Sidodadi juga kaget setelah mendengar salah satu warganya tertangkap dan jadi salah satu pelaku perakitan senjata yang dikirim ke KKB Papua.

"Ya awalnya istri Pak Kamal sempat minta bantu nyarikan suaminya yang belum pulang hingga pagi hari. Setelah itu pak kades dapat telepon dari Polda lalu disampaikan ke pihak keluarga. Kita ya kaget karena Kamal ini orangnya baik dan nggak neko-neko kalau di kampung. Semoga keluarga diberikan kekuatan lahir batin," kata Sekdes Ali.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads