Gaya Hidup Residivis Curanmor yang Ditembak Mati: Pesta Miras-Nyabu

Gaya Hidup Residivis Curanmor yang Ditembak Mati: Pesta Miras-Nyabu

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Sabtu, 08 Mar 2025 17:45 WIB
Residivis curanmor di Surabaya ditembak mati
Ruang jenazah tempat jasad residivis curanmor yang ditembak mati disemayamkan (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Residivis curanmor yang sudah pernah meringkuk di penjara dan terus menjadi buronan polisi, Y terus melakukan kejahatannya hingga nyawanya berakhir di tangan Tim Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim.

Semasa hidup, pesta sabu dan minum minuman keras menjadi gaya hidupnya di Surabaya.

Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur mengatakan Y sering berpesta hingga foya-foya dengan teman-temannya di Surabaya. Terutama ketika hasil dari pencurian itu berhasil dijual.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, setelah dapat (motor curian) langsung jual ke Bangkalan lalu ke Surabaya lagi hanya untuk mencuri. Selama di Surabaya, Y juga pesta (miras dan sabu) dengan teman-temannya. Kami juga punya rekaman dari teman-temannya saat dia pesta itu," kata Jumhur, Sabtu (8/3/2025).

Bahkan pada saat hendak diringkus tapi Y melawan dengan celurit hingga akhirnya ditembak mati oleh polisi, Y masih sempat mengonsumsi sabu. Hal itu dibuktikan dengan polisi menemukan bong atau alat isap sabu dari Y.

ADVERTISEMENT

"Saat kami amankan, kami dapati Y bawa bong sabu dan kelihatannya habis nyabu juga. Sebelum kami temukan, saat pengejaran sempat kami pepet, kami kasih tembakan peringatan tapi Y malah acungkan senjata dan kami tembak," katanya.

Menurut Jumhur, efek usai mengonsumsi narkotika itu lah yang membuat Y kian nekat, berani, dan gesit. Sebab, dalam sehari, Y bisa mencuri motor hingga 4 kali.

"Yang bersangkutan merupakan residivis dan 3 kali keluar masuk (tahanan). Dia ini aktornya dan mempunyai mobilitas tinggi, suka ganti-ganti pasangan dalam melakukan aksinya," ujarnya.

Namun, aksi gila dan pelarian Y telah berakhir. Polisi tetap akan mengembangkan kasus curanmor yang sempat dinakhodai warga Tragah, Bangkalan itu meski sang pemimpin sindikat curanmor telah ditembak mati.




(dpe/fat)


Hide Ads