Gadis Bawean Gresik Hendak Servis HP Diperkosa 2 Kali di Rumah Kosong

Gadis Bawean Gresik Hendak Servis HP Diperkosa 2 Kali di Rumah Kosong

Denza Perdana - detikJatim
Selasa, 18 Feb 2025 16:20 WIB
Poster
Ilustrasi. (Foto: Edi Wahyono)
Gresik -

Remaja perempuan yang masih berusia di bawah 17 tahun asal Bawean, Gresik menjadi korban pemerkosaan saat hendak menyervis HP-nya. Pelaku mengaku memerkosa gadis itu hingga 2 kali.

Peristiwa ini terjadi awal Desember 2024. Pria yang menjanjikan akan memperbaiki HP tapi justru melakukan pemerkosaan terhadap gadis itu diketahui berinisial MI (25).

Kepada polisi MI mengakui bahwa dirinya melakukan pencabulan dan persetubuhan itu sebanyak 2 kali di hari yang sama. Dia juga mengaku mengancam korban agar mau melayani nafsu bejatnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini MI telah diamankan polisi. Terhadap pelaku polisi telah membawanya ke Markas Polres Gresik dengan cara menyeberang dari Pulau Bawean menggunakan kapal.

"Pelaku sudah diamankan dan dilayarkan ke Polres Gresik," kata Kanit Reskrim Polsek Tambak Aiptu Imam Subari saat dihubungi detikJatim, Selasa (18/2/2025).

ADVERTISEMENT

Subari mengungkapkan pencabulan dan pemerkosaan yang dilakukan oleh MI itu terungkap setelah orang tua korban melaporkan kejahatannya ke polisi.

Imam menceritakan kejadian itu berawal saat korban hendak memperbaiki handphone-nya dengan meminta bantuan tersangka. Korban merasa HP-nya ada yang membajak.

"Korban ingin me-reset dan memperbaiki HP. Kemudian korban membuat janji dengan pelaku," tambahnya.

Keduanya lantas bertemu di suatu tempat di Kecamatan Tambak. Pelaku lantas meminta korban membuntutinya naik motor. Namun oleh pelaku korban justru digiring ke sebuah rumah kosong.

"Sesampainya di sana (rumah kosong), pelaku menyuruh korban masuk. Pelaku kemudian mengunci rumah tersebut," lanjut Imam.

Saat di dalam rumah, korban sempat menceritakan kondisi HP-nya. Bukannya memperbaiki, MI malah melancarkan perbuatan bejat.

Dia mencabuli hingga memaksa korban melalukan persetubuhan diduga disertai dengan ancaman.

"Korban sempat menolak, tapi terduga pelaku mengancam korban," tegasnya.

Setelah itu, korban pulang ke rumah. Dia menceritakan peristiwa pilu itu kepada orang tuanya yang kemudian melapor ke polisi.




(dpe/fat)


Hide Ads