Kamis sore sekitar pukul 15.00 WIB, Pitoyo, warga Desa Putat Lor, Kecamatan Gondanglegi didatangi 4 pria tersebut. Mereka mulanya mengatakan mau membeli telur puyuh sambil menukarkan uang. Anehnya, salah satu pelaku nyelonong masuk ke dalam rumah Pitoyo saat mau menukar uang.
Pitoyo berupaya berpikir positif. Dia ambilkan uang kembalian di dalam kamarnya. Pada saat itulah tiba-tiba pelaku berupaya mengambil uang tunai sebesar Rp 8 juta yang disimpan Pitoyo di balik kasur rumahnya dan memasukkan uang itu ke dalam tas yang mereka bawa.
Korban melihat aksi itu dan berupaya merebut tas milik pelaku yang berisi uang sembari berteriak maling. Teriakan korban itu membuat para pelaku panik sehingga kabur menggunakan mobil Toyota Avanza warna hitam.
Pitoyo melaporkan kejadian itu ke polisi. Sejumlah polisi dari Polres Malang datang ke rumahnya untuk melakukan olah TKP dan mengamankan sejumlah barang diduga milik pelaku. Salah satunya tas yang berisi uang korban dan sejumlah mata uang asing.
"Dalam olah TKP, kami menemukan beberapa barang bukti untuk bahan penyelidikan," kata Kasi Humas Polres Malang AKP Ponsen Dadang Martianto dalam keterangan pers yang disampaikan pada Jumat (7/2).
Polisi menemukan sejumlah mata uang dolar Amerika, dolar Australia, dolar Singapura, rupee Pakistan, juga riyal Arab Saudi dalam tas tersebut. Selain itu, dari pengakuan Pitoyo, pelaku juga sempat berbicara menggunakan bahasa asing kepada dirinya.
Selain tas tersebut, polisi petugas juga menemukan sebuah ponsel merk Samsung A30s, dompet hitam, satu sepatu hitam merk Bounder 2.0 (hanya sebelah kanan) dan sejumlah benda yang diduga dipakai para pelaku melancarkan aksi kejahatan seperti pecahan batu paving dan balok kayu sepanjang 145 cm.
Atas sejumlah temuan yang dijadikan barang bukti untuk mengawali penyelidikan itu, Ponsen mengungkapkan bahwa bukti-bukti itu mengarahkan dugaan polisi bahwa para pelaku merupakan warga negara asing.
"Kami temukan beberapa barang bukti yang mengarah pada dugaan bahwa pelaku merupakan warga negara asing. Mereka juga sempat berbicara menggunakan bahasa asing saat berkomunikasi dengan korban," ujar Dadang.
Dia menuturkan pihaknya saat ini tengah berkoordinasi dengan pihak imigrasi untuk memastikan identitas dan status keimigrasian mereka. Polres Malang terus melakukan penyelidikan guna mengidentifikasi dan menangkap para pelaku.
Sementara itu, dia mengimbau masyarakat di Malang untuk lebih waspada terhadap modus kejahatan serupa yang menyasar pemilik usaha kecil dan segera melapor jika melihat aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar.
"Penyelidikan masih berlangsung dan tim kami sedang memburu para pelaku yang diperkirakan berjumlah empat orang. Kami meminta masyarakat tetap tenang dan selalu meningkatkan kewaspadaan," pungkasnya.
(dpe/iwd)