Terungkap Sosok Pria Ngaku Pegawai Pemkot Surabaya Tipu Belasan UMKM

Terungkap Sosok Pria Ngaku Pegawai Pemkot Surabaya Tipu Belasan UMKM

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 05 Feb 2025 21:26 WIB
Pasutri pelaku UMKM di Surabaya yang jadi korban penipuan catut Pemkot Surabaya
Pasutri pelaku UMKM di Surabaya Barat korban penipuan oleh pria mengaku pegawai pemkot. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)
Surabaya -

Belasan UMKM di Surabaya Barat menjadi korban penipuan oleh pria yang mengaku pegawai Pemkot Surabaya hingga mengalami kerugian ratusan juta rupiah. Terungkap pelaku penipuan itu ternyata seorang mantan pegawai outsourcing Pemkot Surabaya.

Pria yang mengaku sebagai pegawai pemkot bagian umum untuk menipu belasan korbannya yang merupakan pelaku UMKM itu bernama Bramasta Afrizal Riyadi. Pemkot Surabaya menyelidiki siapa sosok pelaku.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya Dewi Soeriyawati mengatakan bahwa Bram memang pernah bekerja di Pemkot Surabaya. Namun yang bersangkutan sudah diberhentikan sejak Juli 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aku kemarin cari info, memang iya, tapi sudah berhenti sejak Juli. Itu kejadiannya Oktober. Setelah keluar terus bikin acara sendiri," kata Dewi saat dihubungi detikJatim, Rabu (5/2/2025).

Dewi mengatakan berdasarkan pengecekan data kepegawaian yang telah dia lakukan, diketahui bahwa Bram memang pernah menjadi pegawai outsourcing di Pemkot Surabaya.

ADVERTISEMENT

"Ternyata pernah jadi OS (outsourcing) pemkot. Tapi bagian apa saya nggak tahu," ujarnya.

Dengan adanya kejadian penipuan ini, Dewi mengimbau pihak kelurahan hingga UMKM di wilayah Surabaya lainnya agar waspada. Dia tegaskan pula bahwa pemkot tidak memberikan pinjaman uang tunai.

"Kemarin sudah bilang kelurahan, kecamatan, komunitas UMKM agar hati-hati. Kami tidak pernah memberikan pinjaman berupa uang tunai untuk modal. Kasihan UMKM-nya," jelasnya.

Sebelumnya, salah satu korban, pasutri Ardi Sumarta (46) dan Febriana Risanti (39) mengaku merugi Rp 26 juta. Modusnya, pelaku mengaku sebagai pegawai bagian umum Pemkot Surabaya.

Pelaku yang akrab disapa Bram menyaru sebagai pegawai Bagian Umum Pemkot Surabaya menyosialisasikan program bantuan pinjaman tanpa bunga 0% dari Wali Kota Eri Cahyadi kepada sejumlah UMKM di Surabaya Barat. Para pelaku UMKM diminta mengunduh aplikasi Kredivo dan Shopee sebagai syarat.

Bram meyakinkan Ardi itu adalah program perdana Pemkot Surabaya di mana Surabaya Barat menjadi percontohan. Setelah korban mendaftar Kredivo dan Shopee pay later, Bram mulai beraksi dengan mendatangi satu per satu pelaku UMKM dengan dalih mendaftarkan bonus.

Dalih bonus itu membuat Bram dengan leluasa masuk ke akun Kredivo dan Shopee Pay Later milik setiap korban dan melakukan transaksi hingga belasan juta rupiah. Ardi sendiri mendapati di kedua akunnya itu sudah ada tagihan Rp 12 juta untuk belanja liontin dan Rp 14 juta untuk belanja kuku palsu.

Bukan cuma itu, Ardi mendapat informasi ternyata ada banyak UMKM lain yang tertipu dengan kerugian berbeda-beda hingga mereka berkumpul ke Balai RW di Sememi, Benowo pada 9 Desember 2024. Bram akhirnya dilaporkan ke kepolisian.

"Saya kontak teman UMKM ada yang kena total 4 akun hampir Rp 76 juta, Rp 32 juta, sama Rp 29 juta. Sebenarnya korbannya banyak, terakhir lapor 14 orang termasuk saya," ujarnya.




(dpe/iwd)


Hide Ads