Antok Pemutilasi Uswatun Idap Psikopat Narsistik Disorder

Antok Pemutilasi Uswatun Idap Psikopat Narsistik Disorder

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Senin, 03 Feb 2025 14:35 WIB
Antok pemutilasi Uswatun tampak cengengesan saat diinterogasi polisi
Antok pemutilasi Uswatun tampak cengengesan saat diinterogasi polisi/Foto: Tangkapan layar
Surabaya -

Rochmat Tri Hartanto atau Antok, pembunuh dan pemutilasi Uswatun Khasanah terbukti mengidap psikopat. Hal ini usai polisi melakukan serangkaian pemeriksaan selama penyidikan berlangsung.

Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Farman memastikan, pihaknya sudah melakukan serangkaian penyidikan sejak beberapa waktu lalu. Termasuk, sudah meminta tim kedokteran forensik untuk menganalisa potongan tubuh korban yang dimutilasi.

Dari hasil pemeriksaan kedokteran forensik, ada kemungkinan besar pisau buah yang disita sebagai barang bukti kasus itu, digunakan untuk memutilasi Uswatun Khasanah hingga potongan terkecil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahwa memang potongan pada tubuh korban ini sayatannya kecil-kecil, sehingga diperkirakan menggunakan pisau yang kecil sejenis barang bukti yang kami sita," kata Farman saat ditemui awak media di Bidhumas Polda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (3/2/2025).

Lalu, polisi juga melakukan tes psikologi atau kejiwaan pada tersangka. Hasilnya, Antok mengidap Psikopat Narsistik Disorder.

ADVERTISEMENT

"Kemudian, kita juga melakukan serangkaian tes psikologi terhadap pelaku lalu didapati hasil dari tes psikologi ini oleh psikolog forensik antara lain termasuk dalam golongan psikopat narsistik disorder," ujarnya.

Untuk menjelaskan hal ini secara keilmuan, lanjut Farman, pihaknya akan menghadirkan langsung psikolog yang memeriksa kejiwaan Antok. Supaya bisa menjelaskan hal tersebut secara detail.

"Yang jelas psikopat ini (Antok), karena pada saat melakukan (mutilasi) dia antisosial, yang bersangkutan tidak punya perasaan yang iba terhadap korban apabila sudah merasa ketersinggungan dan sebagainya. Intinya, emosinya meledak-ledak dan keibaannya kurang," tuturnya.

Sebelumnya, mayat Uswatun ditemukan dalam koper besar di tumpukan sampah di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, Kamis (23/1/2025). Penemuan ini dilaporkan Yusuf Ali, warga setempat, yang membuka koper tersebut. Mayat tersebut tanpa kepala dan dua kakinya.

Keluarga Uswatun di Blitar kemudian bertolak ke Ngawi untuk melihat jasad tersebut yang ternyata memang keluarganya yang hilang. Polisi pun melakukan penyelidikan hingga pelaku diamankan pada Minggu (26/1/2025) malam.

Setelah itu, terungkap bahwa kepala korban dibuang di bawah jembatan Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Trenggalek, sedangkan kedua kakinya ditemukan di Desa Sampung, Ponorogo. Ternyata, Uswatun dibunuh dan dimutilasi di kamar 301 Hotel Adi Surya, Kota Kediri.




(hil/iwd)


Hide Ads