3 Remaja perempuan terlibat aksi jambak-jambakan dan pengeroyokan di area Balai Kota Surabaya Jalan Jimerto. Dua remaja itu mengeroyok temannya yang sama-sama anak di bawah umur.
Pengeroyokan itu dilaporkan warga ke Satpol PP Surabaya setelah melihat aksi jambak-jambakan. 3 Remaja itu kini diamankan Satpol PP.
Sementara Kepala Satpol PP Surabaya M Fikser membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengaku kejadian itu terjadi Selasa (28/1/2025) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada warga yang melintas saat mereka berkelahi, melihat kejadian itu warga langsung mendatangi kantor kami dan melapor," kata Kepala Satpol PP Surabaya M Fikser, Rabu (29/1/2025).
Berdasarkan video, terlihat 2 perempuan menggunakan kaos hitam dan sweeter abu-abu berseteru dengan 1 remaja memakai kaos biru tua.
Tak lama, remaja kaos hitam menampar remaja berkaos biru tua, lalu ditendang. Lalu terjadi beberapa pukulan yang dialami anak berkaos biru tua ke bagian kepalanya. Remaja bersweeter abu-abu pun ikut-ikutan menghajar, menendang hingga menjambak.
Remaja berkaos biru tua terus dihajar meski sudah terjatuh berkali-kali, namun 2 remaja itu sudah membabi buta dan terus mengeroyok tanpa henti.
Aksi pengeroyokan itu terus dilakukan meski ada beberapa pengendara yang lewat. Di lokasi tersebut juga ada beberapa teman laki-laki yang memvideo, tapi mereka tidak ada yang melerai.
Akhirnya terdapat warga yang mengadu langsung ke kantor Satpol PP Surabaya. Petugas pun langsung mendatangi lokasi dan mengamankan bocah-bocah tersebut.
Remaja yang dihajar habis-habisan itu datang sendirian dan tak membalas atau berkutik saat dikeroyok. Sedangkan dua remaja yang menghajar datang ramai-ramai dan ditonton teman-temannya saat melakukan pemukulan dan jambak-jambakan.
Satpol PP pun mengamankan para remaja yang terlibat aksi kekerasan tersebut. Mereka dibawa ke Kantor Satpol PP untuk pendataan dan pembinaan lebih lanjut.
"Iya betul kita amankan. Rata-rata umur mereka 15 tahun, dan masih berstatus pelajar," ujar Fikser.
Selain mengamankan 3 remaja perempuan, Satpol PP juga mengamankan tiga remaja laki-laki sebagai saksi di lokasi kejadian.
"Total ada 6 anak yang diamankan, 2 pelaku, 1 korban, untuk 3 lainnya saksi," tambahnya.
Fikser mengatakan, pihaknya menggandeng Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) untuk dilakukan pendekatan pada anak-anak di bawah umur tersebut.
Rupanya aksi itu dipicu saling ejek saat melakukan live TikTok.
"Kami data mereka, awal mulanya karena saling ejek di media sosial berlanjut saling bertemu. Rata-rata umur mereka 15 tahun, dan masih berstatus pelajar," ujarnya.
(ihc/fat)