VPR (16), pelajar asal Desa Banjarejo, Kecamatan Sukodadi, Lamongan, tewas di tangan sekelasnya, AI (16). Mayatnya kemudian ditemukan membusuk di dalam warung kopi kosong di Perumahan Made Great Residence, Desa Made, Rabu (15/1/2025).
Paman korban, Murtono mengatakan keponakannya tersebut telah dimakamkan, Kamis (16/1/2025). Martono mengenang korban sebagai pribadi yang baik.
"Masih kelas X SMK dan semasa hidupnya dikenal dengan anak yang baik dan pendiam, temannya juga kecil-kecil dan saya heran kok bisa seperti itu (Menjadi korban)," ujar Martono, Jumat (17/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Murtono mengaku, sebelum dilaporkan hilang ke Polsek Sukodadi, korban sempat dijemput oleh seseorang pada Jumat (10/1/2024). Setelah itu, keluarga kemudian tidak mengetahui keberadaannya.
"Awalnya ada yang menjemput, tahu-tahu tidak diketahui keberadaannya kemana," kata Martono.
Setelah mendapati keponakannya belum juga pulang dan tidak ada kabarnya, terang Murtono, pada Sabtu (11/01/2025) keluarga kemudian melaporkan ke Polsek Sukodadi dengan laporan orang hilang. Keluarga juga kaget karena tahu-tahu sudah meninggal dan menjadi korban pembunuhan.
"Jumat kejadiannya, hari Sabtu kami melaporkan ke Polsek Sukodadi, dan tahu-tahu mendengar kabar meninggal," terangnya.
Keluarga korban, tutur Muryono, berharap pelaku dapat dihukum seberat-beratnya atas perbuatan keji yang telah dilakukan. Keluarga juga berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Sebelumnya, Rabu (15/1/2025) warga salah satu perumahan di Lamongan geger dengan ditemukan sosok mayat yang belum diketahui identitas dan sudah membusuk di salah satu warung kopi yang sudah tutup.
Kurang dari 24 jam, polisi akhirnya berhasil mengungkap identitas mayat tersebut. Bahkan, polisi juga berhasil menangkap pelaku pembunuhan yang ternyata adalah teman sekolah korban.
Motif pelaku dengan inisial AI menganiaya korban dan berujung kematian itu karena sakit hati ungkapan cinta pelaku ditolak oleh korban.
(fat/fat)