Dari Puluhan Pencurian Motor di Surabaya, 10 Kasus Kuncinya Masih Nempel

Dari Puluhan Pencurian Motor di Surabaya, 10 Kasus Kuncinya Masih Nempel

Praditya Fauzi Rahman - detikJatim
Jumat, 17 Jan 2025 14:45 WIB
Polisi memberikan pinjam pakai motor korban usai menjadi korban curanmor di Rungkut Surabaya.
Polisi meminjamkan motor kepada korban curanmor di Rungkut Surabaya. (Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim)
Surabaya -

Kriminalitas di Kota Surabaya masih marak terjadi khususnya kasus pencurian kendaraan bermotor atau curanmor. Sejumlah kasus telah terungkap, para pelaku diamankan, polisi juga mengultimatum pelaku lainnya. Rupanya upaya itu tak membuat kasusnya mereda.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Luthfie Sulistiawan mengatakan aksi yang dilakukan para pelaku curanmor di Surabaya dengan modus berbeda-beda. Ada yang lama, ada modus baru yang terungkap.

"Modus lama menggunakan kunci palsu. Untuk modus baru, karena motor sekarang relatif lebih sulit kalau pakai letter T, mereka cari motor yang tidak terkunci stang-nya lalu dinaikin dan didorong temannya ke bengkel yang sudah ditentukan," kata Luthfie, Jumat (17/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luthfie memastikan pihaknya akan menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam kejahatan ini. Termasuk bengkel rujukan yang membantu para pelaku curanmor menyembunyikan barang curian.

"Bengkelnya kami lakukan pemeriksaan dan kalau terbukti akan kami tindak," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Di kota pahlawan, lanjut Luthfie, masih saja ada warga yang lengah dan minim dalam mengantisipasi curanmor. Salah satu yang sering terjadi, kondisi kunci masih tertancap di motor. Hal ini akan mempermudah para pelaku dalam melancarkan aksinya.

"Dari puluhan kasus (curanmor) yang kami ungkap, ada 10 kasus yang kuncinya masih menempel di kendaraan," imbuhnya.

Ia memastikan hal itu menjadi catatan bagi kepolisian. Maka dari itu, ia meminta pada warga Surabaya untuk saling bekerja sama memerangi, mencegah, dan meminimalisir ruang gerak para pelaku curanmor.

"Dalam rangka mengurangi kejadian curanmor, parkir kendaraan di tempat yang relatif aman, upayakan dikunci stang dan syukur-syukur bisa dilakukan penambahan kunci. Lalu kami minta agar tidak meninggalkan kendaraan berikut kuncinya, di 10 TKP seluruhnya kunci melekat di motor, saya minta segera lapor ke Polsek," paparnya.

Selain itu, Luthfie meminta seluruh Polsek dan jajarannya di lingkup Polrestabes Surabaya untuk segera bergerak memburu para pelaku usai mendapat informasi curanmor. Serta menyisir dan melakukan razia secara intens.

"Saya perintahkan ke polsek kalau ada curanmor segera lapor ke seluruh jajaran dan seluruh polsek razia skala kecil," tuturnya.

Seperti halnya kasus curanmor kurir ekspedisi bernama Eka di kawasan Sukolilo pada Kamis (2/1/2025) silam. Menurutnya, kerjasama seperti itu lah yang dinilai tepat dan bisa segera mendapatkan motornya kembali beserta pelaku.

"Ada satu kejadian yang alhamdulillah bisa kami ungkap bersama media, warga, dan polisi. Alhamdulillah kendaraan tersebut bisa diungkap dan disita di wilayah Bangkalan Madura. Ini adalah 1 contoh apabila semua bergerak cepat dan kendaraan bisa diselamatkan," tuturnya.

Sementara itu, salah satu korban curanmor, bernama Teddy Arifin mengaku senang dan mengapresiasi kinerja polisi serta masyarakat yang dianggap grecep. Sebab, usai melapor ke polisi, beberapa hari kemudian motornya dapat ditemukan.

Ia mengaku sempat pasrah usai motornya raib saat sedang belanja ke minimarket di kawasan Rungkut Surabaya. Namun, saat mendapat informasi bila motornya sudah ditemukan, ia mengaku senang.

"Saat itu hilang di minimarket saat saya belanja. Alhamdulillah sudah ketemu, polisi bergerak cepat, terutama Polsek Rungkut dan Polrestabes Surabaya," tutupnya.




(dpe/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads