Hati Fitria tengah gundah karena selama dua minggu terakhir Buseni selalu menghindar darinya. Pikirannya terus berkecamuk, tak jarang ia meratap dan menangis sendiri di dalam kamar rumahnya di Karang Gayam, Omben Sampang.
Penyebabnya, selingkuhannya, Buseni selama 2 minggu terakhir selalu menghindarinya. Tak hanya itu, Buseni juga kerap marah dan memakinya jika dihubungi melalui sambungan telepon maupun WhatApps.
Hati perempuan 23 tahun itu semakin gundah setelah mendengar Buseni akan memboyong istri dan anak-anaknya pindah ke Surabaya atau Jakarta untuk membuka usaha di sana. Fitria sebenarnya telah berusaha mengerti posisinya sebagai kekasih gelap Buseni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun semakin berusaha menerima kenyataan itu, Fitria semakin terbakar api cemburu. Fitria menilai perlakuan Buseni tak adil terhadapnya. Dan kini, Fitria dihadapkan kenyataan hubungan terlarangnya dengan Buseni akan berakhir.
Fitria dan Buseni sendiri telah menjalin hubungan gelap selama 2 tahun terakhir. Selama itu pula perselingkuhan mereka tak terendus oleh Siti Maimuna, istri Buseni. Padahal rumah Buseni dan Fitria saling bertetangga.
Bahkan antara Fitria dan Siti juga saling kenal akrab dan kerap berkomunikasi intens. Namun perselingkuhan itu mampu ditutupi Fitria dan Buseni dengan rapi selama 2 tahun.
Hingga pada Senin, 8 Januari 2024 siang. Fitria mendengar kabar bahwa pikap milik Buseni telah laku dijual. Ia juga diberitahu Siti bahwa Buseni sedang ke Surabaya untuk keperluan mengirim barang ke sebuah toko.
Dari sini, Fitria bertekad untuk menghabisi Siti. Fitria kemudian menghubungi Buseni untuk memastikan apakah benar ia sedang di Surabaya. Sehari-sehari Buseni bekerja sebagai sopir sehingga ia kerap bepergian untuk mengantar barang.
Lama tak menjawab, pada malamnya Buseni membalasnya dengan nada marah bahwa dirinya lagi sibuk. Buseni juga meminta agar tak menghubunginya lagi. Sikap Buseni yang acuh ini membuat Fitria semakin terbakar cemburu. Ia lantas bertekad untuk menghabisi Siti, istri sah Buseni.
Pada dini hari itu, Fitria lantas mengganti bajunya dengan jaket hoodie dan mengenakan masker hitam sehingga perawakannya seperti lelaki. Ia lantas mengambil celurit yang berada di dalam kamar kakaknya.
Selanjutnya, Fitria keluar rumah dengan menenteng celurit menuju rumah Buseni. Sekitar 20 menit, Fitria tiba di belakang rumah Buseni. Di sana, ia duduk bersembunyi menunggu Siti keluar. Fitria sempat merasa bosan karena menunggu lama.
Namun 5 jam menjelang subuh, Nisa, istri kakak Fitria keluar rumah menuju kamar mandi. Fitria memang tinggal serumah dengan kakak kandungnya yang telah mempunyai istri. Mengetahui hal ini, Fitria segera menyelinap masuk rumah dan langsung menuju kamar Siti.