Polisi masih menyelidiki kasus siswa SMP di Pasuruan yang tewas usai tabrak pembatas jalan karena dipukul pemotor tidak dikenal. Polisi sedang melakukan memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi.
"Kami masih cari bukti ada pemukulan atau tidak," kata Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota Iptu Choirul Mustofa saat dikonfirmasi detikJatim, Kamis (26/12/2024).
Choirul mengatakan keterangan yang diberikan saksi di mana korban dipukul pemotor lain dengan benda tumpul belum terkonfirmasi dengan bukti yang didapatkan di lapangan, yakni rekaman CCTV.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum ada keterangan yg mendukung mereka dipukul atau tidak, bahkan dikejar saja tidak ada. Sehingga keterangan mereka tidak sama dengan CCTV yang didapatkan," jelasnya.
Sebelumnya, seorang pelajar SMP di Pasuruan yang tengah mengendarai motor disebut tiba-tiba dipukul dengan benda tumpul oleh pemotor lain yang tidak dikenal. Korban terjatuh dan menabrak pembatas jalan hingga terluka parah. Ia meninggal dalam perawatan di rumah sakit.
Kejadian nahas itu dialami Rendi Jatmiko Putra (16), siswa SMP asal Desa Karangsentul, Gondang Wetan, Pasuruan. Rendi saat itu sedang berkendara bersama temannya Rafi Udin Khalis (15).
Peristiwa itu bermula ketika Rendi dan Rafi berboncengan naik motor Honda BeAT pada Selasa (24/12) malam pukul 23.00 WIB. Mereka keliling Kota Pasuruan usai menyemir rambut.
Tiba di Jalan dr Wahidin Sudirohusodo, Kelurahan Petamanan, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, korban dipepet seorang pengendara motor Honda Supra.
Tanpa peringatan pemotor itu memukul Rendi dari belakang dengan benda tumpul.
Akibat serangan itu, Rendi kehilangan kendali atas kendaraannya. Motornya oleng ke kiri hingga akhirnya menabrak pembatas jalan.
"Menurut keterangan saksi, korban diduga dipukul pengendara lain dari belakang. Korban terjatuh dan menabrak pembatas jalan," kata Plt Kasi Humas Polres Pasuruan Kota Aipda Muhammad Junaidi.
(dpe/iwd)