Komplotan pelaku spesialis curanmor rumah kos dibekuk. Salah satu pelaku mengaku belajar membobol gembok secara autodidak.
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur mengatakan ada 2 pelaku yang telah diamankan. Keduanya diketahui berinisial FPL als P (24) warga Kenjeran dan AK (33) warga Semampir Surabaya.
"Kedua pelaku adalah komplotan yang berbeda, kelompok F (FPL) beraksi bersama 4 rekannya (DPO) di Jalan Jeruk Nomor 33 Desa Wage Kecamatan Taman. Sedangkan AK beraksi di Wonoayu Krian Sidoarjo bersama 4 rekannya," kata Jumhur saat konferensi pers di Bidhumas Polda Jatim, Kamis (26/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumhur menjelaskan FPL dan AK tak hanya beraksi di Sidoarjo. Menurutnya, juga pernah beraksi pada beberapa kawasan di Surabaya.
"Pelaku curanmor adalah warga Surabaya, pelaku warga Kenjeran dan pernah beraksi di Surabaya. Untuk detail TKP-nya sedang kami dalami," imbuhnya.
"Mereka juga mempelajari setiap jenis kunci dan gembok, kunci yang digunakan untuk merusak juga dipelajari, lalu mereka membuat sendiri," imbuhnya.
Pelaku FLP memebenarkan pernyataan Jumhur itu. Ia memang belajar secara autodidak dengan emproduksi kunci L serta T yang digunakan untuk beraksi.
"Otodidak, coba-coba kan belinya utuh masih kotak-kotak, saya samain, ada juga dari omongan-omongan (sesama pelaku)," tuturnya.
Ia mengaku juga kerap mempelajari cara merusak rumah kunci motor dan gembok yang disasar. Lalu, membaca situasi area sekitar lokasi atau sasaran yang hendak dijadikan target.
"Saya pelajari dari beberapa kunci yang baru dari yang terkecil sampai yang terbesar, lalu saya sesuaikan," paparnya.
Sebelumnya, komplotan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di rumah kos Surabaya dan Sidoarjo digulung. Dua pelaku ditangkap dan tiga lainnya masuk daftar pencarian orang.
Kedua pelaku yang ditangkap berinisial FPL (24) dan AK (33). Sedangkan tiga yang kini masuk DPO yakni berinisial A, U, dan D.
Kaur Penum Subdit Penmas Bid Humas Polda Jatim Kompol Yanuar Rizal Ardianto mengatakan kelimapelaku terakhir beraksi pada Kamis (19/12) di Desa Wage, Kecamatan Taman Sidoarjo.
"Mereka juga beraksi di Surabaya dan salah satunya ada 2 TKP di Kenjeran. Para pelaku yang lain atau DPO dalam proses pengejaran," kata Yanuar, Kamis (26/12/2024).
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur mengatakan saat beraksi mereka selalu berbagi peran sebagai eksekutor, joki dan pengawas situasi.
"Mereka spesialis kos-kosan dengan cara merusak kunci pagar dengan kunci T dan Kunci L. Ada juga alat yang digunakan untuk membuat Kunci T, sudah kita amankan semua (barang bukti)," ujar Jumhur.
"Untuk para DPO lain sedang dalam proses pengejaran, kami juga kembangkan kasus ini untuk mencari para terduga pelaku lainnya," imbuhnya.
(abq/iwd)