Yusak Cahyo Utomo (35), pria asal Kecamatan Pagu, Kediri telah melakukan pembunuhan terhadap keluarga kakak kandungnya sendiri, Kristina. Selain membunuh kakaknya, dia juga membunuh kakak iparnya Agus yang juga guru dan keponakannya CAW yang baru duduk di bangku SMP.
Bukan hanya itu saja, dia juga berupaya membunuh SPY, anak bungsu pasangan Agus dan Kristina. Urutannya, dia lebih dulu memukuli Kristina dengan palu yang telah dia siapkan, kemudian dia memukuli Agus dan CAW, lalu berupaya menghabisi nyawa SPY. Sungguh keji.
Kepada polisi, Yusak mengaku dirinya menyimpan dendam kepada kakak kandungnya yang enggan membantu dirinya saat meminta pinjaman uang. Dia juga mengaku dendam karena Kristina telah mengusir orang tuanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apapun alasannya, polisi tetap akan menjerat Yusak dengan pasal pembunuhan berencana. Kasatreskrim Polres Kediri AKP Fauzy Pratama menyatakan, pihaknya akan mengenakan pasal 340 atas pembunuhan yang telah dia lakukan.
"Tersangka kami jerat dengan Pasal 340 (KUHP) Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman mati. Karena sudah jelas niatnya merencanakan tindakan itu ada," kata Fauzy, Jumat (6/12/2024).
Salah satu bukti yang menguatkan penerapan pasal itu oleh polisi adalah fakta bahwa pelaku sudah mempersiapkan alat untuk melakukan penganiayaan terhadap kakak kandungnya dan keluarganya.
"Karena yang bersangkutan sudah menyiapkan alatnya, berupa palu," kata Fauzy.
Sebelumnya, Fauzy juga menyatakan bahwa Yusak yang membunuh kakak kandungnya beserta kakak ipar dan keponakannya ternyata merupakan seorang residivis kasus kejahatan penjambretan.
"Tersangka ini adalah residivis kasus jambret yang pernah kita tangkap," ujarnya.
Sebelumnya, Yusak ditangkap Tim Gabungan penyidik Satreskrim Polres Kediri dalam waktu tidak sampai 24 jam setelah jenazah keluarga pasangan guru itu ditemukan di rumahnya. Dia ditangkap di Lamongan pada Kamis (5/12) malam.
Agus Komarudin (38) dan Kristina (37), kakak ipar dan kakak kandung Yusak ditemukan bersimbah darah bersama 2 anaknya, CAW (9) dan SPY (8) di rumah mereka pada Kamis pagi pukul 09.00 WIB. Polisi menyatakan 3 korban yang disebut pertama meninggal, sedangkan SPY dalam keadaan kritis.
Berdasarkan data yang didapatkan detikJatim, Agus adalah guru SD di Desa Babadan, Kediri sedangkan istrinya guru di salah satu SD di Kabupaten Tulungagung. Jenazah keluarga pasangan guru ini pertama kali ditemukan rekan guru Agus bernama Supriono saat hendak menengok keadaan mereka.
(dpe/iwd)