Usai Bunuh Keluarga Guru, Yusak Berniat Jual Mobil Korban

Usai Bunuh Keluarga Guru, Yusak Berniat Jual Mobil Korban

Andhika Dwi - detikJatim
Jumat, 06 Des 2024 18:40 WIB
Kasatreskrim Polres Kediri AKP Fauzy Pratama.
Kasatreskrim Polres Kediri AKP Fauzy Pratama. (Foto: Andhika Dwi/detikJatim)
Kediri -

Pembunuhan keji keluarga guru di Kediri dilakukan adik kandung korban, Yusak Cahyo Utomo. Pelaku mengaku nekat membunuh kakak kandungnya juga suami dan anak-anaknya karena sakit hati. Setelah pembunuhan itu dia membawa kabur mobil Toyota Avanza milik kakaknya dan berniat menjualnya.

Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Fauzy Pratama menjelaskan sejak awal pelaku ini selain dendam dan jengkel dengan korbannya, ia juga ingin menguasai harta benda korbannya.

Setelah memastikan bahwa kakaknya, kakak iparnya, juga 2 keponakannya sudah tak berdaya, pada pukul 5 pagi pelaku meninggalkan TKP membawa serta mobil Avanza silver milik korban. Pelaku juga sempat mengumpulkan sejumlah barang berharga milik korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi tersangka melakukan tindakan itu jam 3 (dini hari), kemudian dia berusaha mencari barang-barang berharga seperti kunci mobil, HP, tas dompet korban, kemudian jam 5 baru meninggalkan TKP," ujar Fauzy dalam keterangan pers di Polres Kediri, Jumat (6/12/2024).

Barang-barang tadi, kata Fauzy, rencananya akan dijual oleh pelaku. Demikian halnya mobil korban yang hendak dijual pelaku untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.

ADVERTISEMENT

"HP korban niatnya nanti akan dijual. Mobil juga sama diambil juga dan niatnya akan dijual," pungkas Fauzy.

Namun, sebelum berhasil menjual seluruh barang milik keluarga kakaknya itu, Yusak ditangkap di Lamongan pada Kamis (5/12) malam. Kini dia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.

Sebelumnya, pasangan suami istri guru yakni Agus Komarudin (38) dan Kristina (37) ditemukan bersimbah darah bersama 2 anaknya, CAW (9) dan SPY (8). Polisi menemukan Agus, Kristina, dan CAW dalam keadaan meninggal. Sedangkan SPY kritis sehingga segera dilarikan ke RS untuk mendapat perawatan.

Agus merupakan guru SD di Desa Babadan, Kediri sedangkan istrinya guru di salah satu SD di Kabupaten Tulungagung. Jenazah keluarga pasangan guru ini ditemukan rekan guru Agus bernama Supriono saat hendak menengok keadaan mereka.

Kepada Karsiman, tetangga korban, Supriono menceritakan Agus sebelumnya sempat izin tidak mengajar selama sehari tapi hingga Kamis Agus tetap tidak datang ke sekolah.

Sekitar pukul 09.00 WIB, saat Supriono berupaya mengetuk pintu rumah Agus di Dusun Gondanglegi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, dia tidak dapat jawaban.

"Nggak bisa masuk. Wong jalannya cuma satu ini. Tapi pas ngintip dia lihat kok ada tangan dijepit pintu gitu, banyak darah. Akhirnya manggil tetangga dan lapor ke perangkat desa," kata Karsiman menirukan pernyataan Supriono.




(dpe/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads