Pengajuan Kembali Grasi Keluarga Ali Imron Terpidana Bom Bali I ke Presiden

Round-Up

Pengajuan Kembali Grasi Keluarga Ali Imron Terpidana Bom Bali I ke Presiden

Fatichatun Nadhiroh - detikJatim
Jumat, 06 Des 2024 10:35 WIB
ibu Ali Imron, Tariyem, meminta grasi ke Presiden Prabowo Subianto
Tariyem, ibunda Ali Imron/Foto: Tangkapan Layar (Video Instagram Info Lamongan)
Lamongan -

Keluarga Ali Imron, narapidana terorisme (napiter) kasus Bom Bali I akan mengajukan grasi kepada Presiden Prabowo Subianto. Pengajuan grasi ini atas permintaan dari sang ibu, Tariyem.

Ali Imron sendiri divonis hukuman penjara seumur hidup pada tahun 2003. Putusan itu buntut keterlibatannya dalam aksi Bom Bali pada 2002.

Pengajuan itu diunggah di akun @infolamongan sekitar pukul 07.30 WIB, Kamis (5/12/2024). Dalam video berdurasi 0.58 detik itu bertuliskan bahwa 'Ibu Tariyem Memohon Grasi untuk Anaknya Ali Imron Kepada Presiden Prabowo'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tampak pula ibunda Ali Imron didorong dari kursi roda saat mau salat, berobat ke rumah sakit. Bahkan tampak Turiyem digendong seorang pria diduga Ustaz Ali ke tempat tidurnya.

"Assalamualaikum Pak Presiden Prabowo kulo Bu Tariyem nyuwun ten panjenengen memohon yugo kulo Ali Imron dihukum penjara sumur hidup kasus bom Bali, panjenengan paringi grasi, semoga Allah maringi pahala aamiin, wassalamualaikum. (Assalamualaikum Pak Presiden Prabowo kulo Bu Tariyem meminta ke bapak meminta anak saya Ali Imron dihukum penjara sumur hidup kasus bom bali, diberi grasi, semoga Allah SWT memberikan pahala aamiin, wassalamualaikum)".

ADVERTISEMENT

Sementara adik kandung Ali Imron, Ali Fauzi menyebut 5 tahun belakangan ibunya meminta grasi terus memerus.

"Ibu saya sudah 5 tahun belakangan ini terus menerus meminta kepada saya untuk menguruskan grasi untuk Mas Ali Imron," kata Ali Fauzi, adik kandung dari Ali Imron kepada wartawan, Kamis (5/12/2024).

Pria pendiri sekaligus ketua Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) ini mengaku selama ini sudah 5 kali mengajukan grasi. Namun upayanya selalu gagal, meskipun segala kebutuhan administrasi mulai dari tingkat bawah hingga Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sudah dilengkapi.

Ali Fauzi berharap Presiden Prabowo memberikan grasi kepada kakaknya Ali Imron terpidana seumur hidup Bom Bali IAli Fauzi, adik Ali Imron berharap Presiden Prabowo memberi grasi/ Foto: Eko Sudjarwo/detikJatim

"Bapas (Balai Pemasyarakatan) sudah menyetujui, Kalapas Cipinang juga menyetujui, Dirjen Pas (Direktur Jendral Pemasyarakatan), Kapolri, Kepala BNPT mendukung tapi kita mentok di Istana," ujarnya.

Ali Fauzi mengaku akan terus berusaha agar kakaknya Ali Imron bisa mendapat keringanan hukuman, dengan kembali mengajukan grasi kepada Presiden Prabowo. Ia berharap, presiden mendengar permintaan ibunya yang sudah berusia hampir 100 tahun itu.

"Mudah-mudahan Pak Prabowo mau merespons permintaan ibunda Tariyem yang anaknya, Ali Imron, sudah mendekam hampir 22 tahun di penjara. Saya hampir setiap hari juga menangis jika mendengar keluhan dari ibu. Dia bilang 2 kakakmu sudah ditembak mati, ini yang satu kok nggak pulang-pulang, nggak bebas-bebas. Tapi itu kan memang kewenangan pemerintah," tutur Ali Fauzi.

Ali Fauzi mengaku terkadang merasa iri dengan beberapa narapidana yang mendapat vonis hukuman seumur hidup atau bahkan hukuman mati, yang akhirnya bisa bebas. Ia berharap, ada keseimbangan di dalam memperlakukan antara napi narkoba dan napi teroris.

"Saya juga sebagai manusia biasa juga merasa cemburu sebenarnya. Karena pada beberapa kasus narkoba misalkan, Mary Jane beberapa minggu lalu diekstradisi ke Filipina dan kemudian dibebaskan. Padahal vonisnya kan vonis mati," ucapnya.

Apalagi tambah, Ali Fauzi, jasa Ali Imron terhadap keberhasilan penanggulangan terorisme dan paham radikal melalui program deradikalisasi sangatlah besar. Menurut Ali Fauzi, ibunya sendiri kini sudah mulai menderita lumpuh dan sangat mengharapkan Ali Imron bisa bebas.

"Mas Ali Imron pertaruhkan nama baiknya, nyawanya juga, ketika moderasi beragama, deradikalisasi menjadi hinaan kelompok JI (Jamaah Islamiyah) maupun ISIS. Tapi beliau lakukan itu dan hasilnya sekarang ada ratusan yang sekarang mengikuti jejak Mas Ali Imron (kembali ke pangkuan NKRI). Nah saya pikir juga perlu ada apresiasi dari pemerintah, khususnya bapak Presiden Prabowo," paparnya.

Ali Fauzi mengaku, terakhir kali Ibunya bertemu Ali Imron sekitar 5 tahun lalu. Ia lantas berharap kakaknya itu dibebaskan sebelum ibunya meninggal dunia.

"Harapan saya kali ini dan supaya juga ibu sebelum meninggal dunia, Mas Ali Imron bisa bebas. Karena ibu ngomong nggak mau mati dulu sebelum mas Ali Imron bebas. Sekarang umur ibu sudah mendekati 100 tahun," pungkasnya.




(abq/fat)


Hide Ads