Sekeluarga Tewas Bersimbah Darah di Kediri Ayah, Ibu dan 1 Anak

Sekeluarga Tewas Bersimbah Darah di Kediri Ayah, Ibu dan 1 Anak

Andhika Dwi - detikJatim
Kamis, 05 Des 2024 16:16 WIB
Warga melihat rumah sekeluarga di Kediri yang tewas bersimbah darah dan sudah dipasangi garis polisi.
Warga melihat rumah sekeluarga di Kediri yang tewas bersimbah darah dan sudah dipasangi garis polisi. (Foto: Istimewa)
Kediri -

Sekeluarga terdiri dari 4 orang ditemukan bersimbah darah di rumahnya di Ngancar, Kediri. Tiga di antaranya dinyatakan meninggal, sedangkan satu korban lain kritis.

Informasi yang didapatkan detikJatim dari tetangga korban, 3 orang yang dinyatakan meninggal itu terdiri dari ayah, ibu, dan satu anaknya.

Ketiga korban yang meninggal itu yakni sang ayah Agus Komarudin (38), Kristina (34), sang ibu, dan anak sulung mereka CAW yang duduk di bangku SMP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada satu korban lagi yakni anak kedua pasangan Agus dan Kristina bernama SPY yang duduk di bangku SD. Kondisinya kritis dan sedang menjalani perawatan di RS Bhayangkara Kediri.

"Ditemukan tadi pagi," ujar salah satu tetangga korban bernama Karsiman kepada detikJatim, Kamis (5/12/2024).

ADVERTISEMENT

Karsiman menyebutkan bahwa orang yang pertama kali menemukan bahwa keluarga ini bersimbah darah di dalam rumah justru rekan kerja Agus.

Rekan kerja Agus yang menurut Karsiman bernama Supriono itu pagi ini bermaksud menengok keadaan Agus yang sempat absen sehari tidak masuk kerja.

Supriono datang ke rumah Agus yang berada di Dusun Gondanglegi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar. Saat mengetuk pintu, dia tidak mendapat jawaban.

Dia pun mengintip melalui jendela rumah dan melihat bercak darah. Di dapur, dia juga melihat tangan tergeletak. Supriono pun melaporkan hal itu ke perangkat desa.

Karsiman mengatakan, lokasi rumah Agus dan keluarganya memang berada di gang. Hanya ada satu akses ke rumah itu, sedangkan di sekitarnya banyak pepohonan dan bambu.

Keluarga itu juga dikenal cukup tertutup dan jarang berinteraksi dengan tetangga. Hanya pada momen-momen tertentu bersilaturahmi.

"Kalau hari-hari blas ndak pernah srawung. Cuma kalau tahun baru, dolan-dolan gitu," ungkap Karsiman.




(dpe/iwd)


Hide Ads