Fakta Nyesek Mahasiswi UTM Dibunuh gegara Minta Tanggung Jawab Usai Dihamili

Fakta Nyesek Mahasiswi UTM Dibunuh gegara Minta Tanggung Jawab Usai Dihamili

Fatichatun Nadhiroh - detikJatim
Selasa, 03 Des 2024 10:30 WIB
Pacar yang bunuh mahasiswi UTM
Pelaku diamankan polisi (Foto file: Kamaluddin/detikJatim)
Bangkalan -

Warga Desa Banjar, Kecamatan Galis, Bangkalan, digegerkan penemuan mayat perempuan dalam kondisi hangus terbakar.

Saat itu korban tewas dibacok. Jasad korban lalu diseret ke sebuah gudang kosong yang sudah tidak digunakan selama 4 tahun.

Ini Sederet Fakta-faktanya:

1. Warga Temukan Mayat Gosong di Gudang Kosong Bangkalan

Sesosok mayat perempuan ditemukan gosong di sebuah gudang, Minggu (1/12/2024). Gudang ini sudah empat tahun tidak digunakan dan berada jauh dari pemukiman warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ditemukan, korban dalam kondisi hangus tak bernyawa. Sementara api masih menyala dan mengeluarkan asap.

2. Polisi Temukan Identitas Pelaku Pembakar Mayat di Gudang Kosong

Polisi menangkap pelaku pembunuhan mahasiswi Universitas Trunojoyo Madura (UTM), EJ (20). Terungkap, mahasiswi asal Tulungagung ini dibunuh dan dibakar kekasihnya.

ADVERTISEMENT

Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya mengatakan, pelaku bernama Moh Maulidi Al Izhaq (21). Ia adalah warga Desa Lantek Timur, Kecamatan Galis, Bangkalan.

3. Pelaku Ditangkap Bersembunyi di Desa Pakaan Laok

Febri menjelaskan, pelaku ditangkap saat bersembunyi di Desa Pakaan Laok, Kecamatan Galis. Polisi langsung membawa pelaku ke Mapolres Bangkalan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Pelaku sudah kami amankan dan saat ini sedang dalam penyelidikan di Polres Bangkalan," ujar Febri, Senin (2/12/2024).

4. Pelaku dan Korban Sepasang Kekasih

Tak hanya itu, Febri menyebut, pelaku saat ini berstatus sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Bangkalan.

Keduanya merupakan sepasang kekasih. Merekan menjalin hubungan sejak 2024. "Keduanya sama-sama mahasiswa. Korban adalah pacar pelaku," imbuhnya.

5. Korban Minta Pertanggungjawaban Pelaku yang Menghamilinya

Korban mahasiswi Fakultas Pertanian semester 5 dibunuh saat meminta pertanggungjawaban setelah dihamili pelaku.

"Dari informasi pelaku, korban diduga sedang hamil. Namun, hal ini masih kami pastikan secara medis," ujar Febri, Senin (2/12/2024).

6. Pelaku Mengajak Korban ke Tukang Pijat untuk Menggugurkan Kandungan

Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya menyebut korban dan pelaku diketahui menemui tukang pijat untuk menggugurkan kandungan korban.

Saat itu korban meminta pertanggungjawaban karena dihamilik pelaku. Namun di tengah perjalanan, terjadi cekcok yang membuat pelaku menghentikan kendaraan di gudang sawmill, Desa Banjar.

"Mereka cekcok dan berhenti. Korban sempat mengancam akan melaporkan pelaku ke polisi. Karena takut, pelaku lalu membacok korban menggunakan golok yang dibawanya," kata Febri, Senin (2/12/2024).

7. Pelaku Cekcok-Bacok Korban hingga Tewas Lalu Beli Bensin dan Membakarnya

"Mereka cekcok dan berhenti. Korban sempat mengancam akan melaporkan pelaku ke polisi. Karena takut, pelaku lalu membacok korban menggunakan golok yang dibawanya," kata Febri, Senin (2/12/2024).

Setelah membacok korban hingga terluka parah, pelaku menyeret tubuh korban ke area dekat gudang kosong. Ia kemudian membeli bensin dari toko di sekitar lokasi, menyiram tubuh korban dan membakarnya sebelum melarikan diri ke rumah orang tuanya.

8. Ortu Korban Terpukul dan Mendesak Pelaku Dihukum Seberat-beratnya

Ayah korban, Zainal mendatangi Mapolres Bangkalan didampingi rektor dan civitas akademika Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Korban sendiri merupakan mahasiswi UTM semester 5.

Zainal mengaku sangat terpukul dengan aksi sadis pelaku terhadap putri tunggalnya itu. Ia tak menyangka, nyawa putrinya habis di tangan pelaku.

"Ini anak saya satu-satunya. Kami sangat terpukul dan berharap pelaku dihukum seberat-beratnya," ujar Zainal di hadapan para wartawan, Senin (2/12/2024).

9. Rektor UTM Berduka-Evaluasi Kurikulum Pendidikan Antikekerasan

Rektor UTM, Safi' mengatakan pihaknya turut berduka atas kejadian yang menimpa anak didiknya itu. Ia meminta agar kepolisian memproses pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku.

"Kami sangat berduka atas kejadian ini. Kami menyerahkan seluruh proses pada kepolisian agar pelaku dapat mendapatkan hukuman yang seadil-adilnya," imbuhnya.

Menurut Safi', pihak lembaga sekolah tempat pelaku belajar juga harus melakukan evaluasi kurikulum. Sehingga mahasiswa tidak mengedepankan cara-cara kekerasan.

"Di UTM, kami telah memasukkan kurikulum pendidikan anti kekerasan dalam menyikapi problem-problem yang ada," terangnya.




(hil/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads