EJ (20) mahasiswi Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang menjadi korban pembunuhan oleh pacarnya sendiri, dimakamkan. Keluarga berharap pelaku dihukum setimpal.
Jenazah EJ tiba di rumah duka di Dusun Sumurwarak, Desa Purworejo, Ngunut Tulungagung pada pukul 21.15 WIB. Sejumlah keluarga dan kerabat korban tak kuasa menahan tangis saat jenazah dikeluarkan dari ambulans.
Korban selanjutnya disemayamkan sesaat di rumah duka untuk disalatkan dan doa bersama. Ratusan warga dan kerabat turut melepas kepergian EJ menuju peristirahatan terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Desa Purworejo, Sudarto, mengatakan korban merupakan putri tunggal dari pasangan Zainul Musdofi dan Sri Rahayu. Kasus kriminal yang menimpa korban membuat keluarga terpukul.
![]() |
"EJ ini adalah harapan keluarga, karena anak tunggal, makanya disekolahkan sampai sarjana," ujar Sudarto, Senin (2/12/2024).
Hingga saat ini ibu kandung korban belum tiba di rumah, karena masih dalam perjalanan dari Jakarta. "Kebetulan ibunya ini bekerja sebagai asisten rumah tangga di Jakarta," ujarnya.
Pihak keluarga berharap pelaku M Maulidi Al Izhaq warga Dusun Besorok, Desa Lantek Timur, Galis, Bangkalan diproses hukum dan dijatuhi hukuman setimpal.
"Keluarga menyerahkan proses hukum ini pada pihak yang berwenang. Berharap pelaku untuk dihukum seberat-beratnya sesuai dengan perbuatannya," ujarnya.
Menurut Sudarto, ayah korban ikut melakukan penjemputan langsung di Bangkalan. Keluarga sempat ditemui langsung oleh Kapolres Bangkalan dan disampaikan perkembangan penyidikan kasus pembunuhan terhadap EJ.
"Tadi disampaikan pelaku dikenakan pasal 338 KUHP, ancamannya 15 tahun penjara. Kayaknya masih dikembangkan, untuk ke pasal 340 (pembunuhan berencana) belum ada kepastian," jelasnya.
Sebelumnya, EJ mahasiswi UTM Bangkalan asal Tulungagung ditemukan tewas dalam kondisi terbakar di dekat gudang kosong di Bangkalan. Dari hasil penyelidikan terungkap, korban dibunuh oleh kekasihnya M Maulidi Al Izhaq.
Kasus ini bermula saat korban diketahui hamil. Korban dan pelaku sepakat untuk menggugurkan kandungannya dengan mendatangi tukang pijat. Namun, saat di tengah perjalanan keduanya terlibat cekcok hingga akhirnya korban dibacok dengan parang hingga terluka parah.
Selanjutnya korban diseret di dekat gudang kosong. Pelaku kemudian membeli bensin untuk membakar korban.
Polisi akhirnya berhasil mengungkap perkara ini berbekal ponsel korban. Dalam komunikasinya terdapat bukti transaksi perbankan antara korban dan pelaku.
(abq/iwd)