Orang tua dari siswi MI di Banyuwangi yang diperkosa dan dibunuh awalnya bungkam dan masih belum bisa memberikan keterangan ke polisi usai kematian anaknya.
Kini, setelah 7 hari kematian korban, si orang tua bersedia dimintai keterangan oleh polisi. Pengambilan keterangan kedua orang tua korban sempat tertunda karena kendala psikologi.
Namun setelah 7 hari meninggalnya korban, keduanya telah memberikan keterangan yang dapat memberikan tambahan informasi yang membantu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolresta Banyuwangi Kombes Rama Samtama Putra menegaskan pihaknya telah menerjunkan tim psikolog dan hipnoterapi untuk memberikan pendampingan pada keluarga korban.
"Ahli-ali yang kita hadirkan mulai dari ahli psikologi forensik hipnoterapi kemudian laboratorium forensik," kata Rama, Jumat (22/11/2024).
Kehadiran ahli-ahli tersebut, kata Rama, dapat memberikan dukungan dalam membantu menguatkan keluarga korban guna menindaklanjuti pemeriksaan terhadap keluarga inti korban.
"Dari ibu ini yang memang dibutuhkan apa namanya pendampingan ya waktu itu dan kita sudah dapatkan keterangan jika kita bisa menggali, mudah-mudahan dari 27 saksi yang kita periksa ini juga kita berharap ada semacam petunjuk untuk segera terungkap ke siapa pelakunya," terang Rama.
Selain itu, kondisi kesehatan dari ibu korban juga memerlukan perhatian khusus lantaran sang ibu masuk dalam kategori ibu dengan kehamilan risiko tinggi.
"Pendampingan dari psikolog termasuk juga dari dinas setempat ini terus dan sekarang kita juga memperhatikan kesehatan ibu korban yang hamil 9 bulan," pungkasnya.
(erm/iwd)