- Berikut Fakta-fakta Tangis Penyesalan Briptu Dila Telah Bakar Suami Sendiri: 1. BriptuΒ Dila Menangis Sepanjang Sidang 2. Tak Berniat Bakar Suami 3. BriptuΒ Dila Kaget Cek Gaji SuamiΒ 4. BriptuΒ Dila Sempat BeliΒ Pertalite 5.Β Pertengkaran Hebat BriptuΒ Dila dan Suami 6. Detik-detik BriptuΒ Rian Terbakar 7.Β Sempat Beri Minum Cairan Pembersih Lantai
Tangis Polwan yang membakar suaminya di Kota Mojokerto, Briptu Fadhilatun Nikmah atau Dila (28) pecah saat ia dihadirkan di ruang sidang untuk pertama kalinya. Ia mengaku menyesal telah membakar suaminya, Briptu Rian Dwi Wicaksono (27).
Anggota Polres Mojokerto Kota ini menangis sepanjang sidang saat diperiksa sebagai terdakwa. Ia berkali-kali mengakui kesalahannya.
Berikut Fakta-fakta Tangis Penyesalan Briptu Dila Telah Bakar Suami Sendiri:
1. Briptu Dila Menangis Sepanjang Sidang
Briptu Dila tiba di Pengadilan Negeri (PN) Mojokerto memakai kaus tahanan warna oranye. Kaus tersebut membalut kemeja putihnya. Jilbab hitamnya selaras dengan celana panjang yang ia kenakan. Kedua tangannya diborgol dengan 2 polwan mengawalnya. Seperti terdakwa pada umumnya, kaus tahanan itu ia lepas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehingga ia memakai kemeja panjang putih dan celana panjang hitam. Sidang dengan agenda pemeriksaan terdakwa ini bergulir sekitar pukul 10.46 WIB. Jalannya sidang dipimpin Ketua Majelis Hakim Ida Ayu, serta hakim anggota Jenny Tulak dan Jantiani Longli Naetasi. Briptu Dila didampingi tim penasihat hukumnya.
Sepanjang persidangan, Briptu Dila terus menangis. Namun, ia masih mampu menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan majelis hakim maupun jaksa penuntut umum (JPU). Ibu 3 anak ini menjelaskan kronologi pembakaran suaminya, mendiang Briptu Rian Dwi Wicaksono (27) sampai masalah yang memicunya.
2. Tak Berniat Bakar Suami
Dalam salah satu keterangannya kepada majelis hakim, Briptu Dila mengaku tak berniat membakar suaminya. Niatnya sekadar ingin menakut-nakuti Briptu Rian karena ketahuan bermain judi online (judol). Dengan menakut-nakuti tersebut, ia berharap suaminya jera sehingga setop bermain judol.
Namun, majelis hakim mencecar motifnya tersebut dengan sejumlah pertanyaan. Salah satunya apakah Briptu Dila tidak berpikir panjang tentang dampak perbuatannya. Yaitu memborgol tangan kiri suaminya ke tangga lipat, lalu menyiramkan Pertalite ke sekujur tubuh suaminya.
Lalu, membakar tisu dengan korek api berjarak sekitar 1,5 meter dari tubuh suaminya. Sembari terus menangis, Briptu Dila akhirnya mengakui kesalahannya.
"Kesalahan saya, saya menyesal Yang Mulia. Saya ingin mengubah dia (agar tidak bermain judol lagi)," jelasnya, Selasa (19/11/2024).
3. Briptu Dila Kaget Cek Gaji Suami
Dalam sidang juga terungkap, pagi itu, ibu 3 anak ini berdinas seperti biasa di SPKT Polres Mojokerto Kota. Ia izin keluar kantor untuk mengambil uang di ATM BRI di Jalan Majapahit.
Saat itu, ia juga mengecek gaji ke-13 suaminya menggunakan kartu ATM BRI milik suaminya. Briptu Dila terkejut saat tahu saldo di rekening suaminya hanya Rp 800.000. Padahal seharusnya gaji ke-13 Briptu Rian Rp 2,8 juta. Sang suami mempunyai akses ke rekening tersebut menggunakan aplikasi Brimo.
Setelah kembali ke kantornya, Briptu Dila menghubungi suaminya melalui pesan WhatsApp. Ia menanyakan ihwal penggunaan uang Rp 2 juta. Suaminya pun menjawab kalau uang itu dia ambil, tapi tidak jadi digunakan. Ketika itu, Briptu Rian masih di Polres Jombang karena dinas malam.
"Katanya suami saya tidak jadi dipakai. Saya pikirnya sudah dibuat judi online lagi," kata Briptu Dila.
4. Briptu Dila Sempat Beli Pertalite
Selanjutnya, Briptu Dila ke SPBU membeli 1 liter Pertalite yang ia wadahi botol plastik air mineral. Terdakwa pun pulang ke tempat tinggalnya di Asrama Polisi Blok J nomor 1, Jalan Pahlawan, Kelurahan Miji, Kranggan, Kota Mojokerto. Ia menaruh botol berisi Pertalite di rak sepatu depan rumahnya.
Majelis hakim pun mencecarnya ihwal tujuannya membeli Pertalite. Briptu Dila berdalih sudah menjadi kebiasannya membeli BBM dengan cara tak lazim tersebut. Selama ini, asisten rumah tangganya (ART) tidak mengetahui kebiasaannya tersebut. Sebabia selalu menaruhnya di dalam jok sepeda motor. Sehingga pagi itu ART menanyakan peruntukan Pertalite tersebut.
"Saya biasa membelikan suami untuk dibawa suami kalau pulang ke rumah ibunya di Jombang karena jauh dari pompa bensin," dalihnya.
5. Pertengkaran Hebat Briptu Dila dan Suami
Alih-alih dalihnya seperti itu, Briptu Dila mengaku mengambil foto botol berisi Pertalite, lalu mengirim foto tersebut ke WhatsApp suaminya. Terdakwa juga mengancam Briptu Rian apabila tak segera pulang, ia akan membakar ketiga anaknya. Menurutnya, korban biasa pulang pukul 08.00 WIB karena piket malam.
"Saya chat suami kalau tidak segera pulang, saya bakar rumah dan anak-anak saya. Suami tidak merespons karena WA-nya centang 1," ungkapnya.
Sambil menunggu Briptu Rian pulang, terdakwa menelepon ibu mertuanya untuk menanyakan keberadaan suaminya. Ibu mertuanya pun cerita kalau pagi itu suaminya datang meminjam uang Rp 2 juta. Namun, ibu mertuanya tidak mempunyai uang tunai. Saat akan diambilkan ke ATM, korban buru-buru pulang karena ditelepon istrinya.
"Suami pulang jam 10 lebih bawa sepeda motor. Anak-anak dan ART sudah di luar rumah. Saya minta tolong ART jaga anak-anak soalnya saya mau ribut masalah judi online," terangnya.
Begitu suaminya pulang, Briptu Dila langsung memintanya berganti baju. Sehingga Briptu Rian memakai celana pendek dan kaus cokelat Polri. Terdakwa lantas mengajak suaminya ke garasi rumah. Pintu garasi tertutup karena terdapat mobil terdakwa di depannya. Ia sempat menanyakan penggunaan uang Rp 2 juta kepada suaminya.
Briptu Rian pun menjawab kalau uang itu dia ambil, tapi tidak jadi dipakai. Namun, saat itu uang tersebut sudah tidak ada padanya. Jawaban ini ditambah informasi dari ibu mertuanya membuat Briptu Dila kian yakin kalau gaji ke-13 itu dipakai suaminya bermain judol.
"Katanya uang Rp 2 juta tidak jadi dipakai, tapi uang sudah tidak ada. Saya borgol tangan kirinya di tangga lipat (di dalam garasi), borgol milik suami, kunci masih menempel. Suami diam saja karena kalau sudah ketahuan dia nurut karena merasa bersalah," jelasnya.
6. Detik-detik Briptu Rian Terbakar
Kemudian, terdakwa mengambil Pertalite dari rak sepatu. Briptu Dila menyiramkan BBM tersebut sampai habis dan membasahi sekujur tubuh suaminya. Ketika itu Briptu Rian hanya duduk diam di lantai garasi. Selanjutnya, terdakwa mengambil selembar tisu dan korek api dari dalam rumahnya. Ia berdalih sekadar ingin menakut-nakuti suaminya.
Majelis hakim pun mencecarnya terkait motif pembakaran yang ia lontarkan. Sebab Briptu Dila terkesan tidak memikirkan dampak perbuatannya. Terlebih lagi masalah suaminya bermain judol sudah pernah ia pergoki tahun 2022. Bahkan, terdakwa mengetahui suaminya gemar judol sejak 2020 saat mereka pacaran.
Sambil berdiri, lanjut Briptu Dila, ia membakar tisu menggunakan korek api. Sedangkan Briptu Rian tetap diam dan duduk di lantai garasi. Terdakwa mengaku saat itu jaraknya berdiri sekitar 1,5 meter dari suaminya. Tisu yang terbakar pun seketika terjatuh, lalu menyambar tubuh suaminya yang berlumuran Pertalite.
"Tisunya cepat terbakar, tidak saya lemparkan. Kemudian saya minta tolong, suami juga teriak minta tolong. Saya kebingungan, saya ambil air, saya siramkan, tapi tidak bisa padam," terangnya.
7. Sempat Beri Minum Cairan Pembersih Lantai
Sejurus kemudian, 2 orang tetangganya yang sama-sama anggota polisi datang membantu. Salah satunya mengambil seragam judo milik Briptu Dila untuk memadamkan api yang membakar Briptu Rian. Briptu Dila lantas membuka borgol, namun kedua tangannya melepuh karena masih panas. Borgol baru terlepas setelah dibuka tetangganya.
"Kondisi suami sudah terbakar semuanya, tapi masih bisa bicara. Suami berdiri, mengeluh panas dan minta minum," ungkapnya.
Briptu Dila mengaku saat itu dalam kondisi panik. Ia mengambil botol plastik ukuran 250 ml dari rak di tempat mencuci baju dan piring. Botol tersebut ia kira berisi air mineral. Padahal, posisi botol bercampur dengan sampo, sabun dan lainnya. Ketika ia minumkan kepada suaminya, langsung dimuntahkan karena terasa pahit.
"Saya kira itu air minum biasa untuk gosok gigi anak saya. Saya ambil saja karena kondisi saya panik kelihatan air putih saja. Ternyata isinya pembersih lantai," jelasnya.
Setelah itu, tetangganya menelepon ambulans. Briptu Dila menemani suaminya ke IGD RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto. Sekitar 5-10 menit kemudian, ia diamankan ke Mapolres Mojokerto Kota. Meski hanya sebentar, ia sempat meminta maaf kepada suaminya.
"Saya minta maaf ke suami. Dia bilang ga papa yang ga papa. Saya baru dikabari Minggu malam kalau suami meninggal," tandasnya.
(irb/hil)