Kamis Nestapa Setelah Siswi Kelas 1 MI Banyuwangi Diperkosa dan Dibunuh

Round-Up

Kamis Nestapa Setelah Siswi Kelas 1 MI Banyuwangi Diperkosa dan Dibunuh

Denza Perdana - detikJatim
Jumat, 15 Nov 2024 07:35 WIB
Lokasi penemuan jenazah siswi MI di Banyuwangi
Lokasi temuan jenazah siswi kelas 1 MI yang diperkosa dan dibunuh. (Foto: Eka Rimawati/detikJatim)
Banyuwangi -

Semua guru dan Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) berkumpul di rumah itu. Rumah yang berada di salah satu desa di Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi itu diselimuti suasana yang begitu murung. Gadis 7 tahun yang sehari-hari begitu ceria dan begitu akrab dengan 12 kawannya di kelas 1 MI itu telah pergi.

Hari itu, Kamis (14/11), para guru dan Kepala MI tidak ke sekolah. Seluruh siswa MI pun tidak ke sekolah. Mereka sedang berduka, seluruh aktivitas belajar mengajar di MI diliburkan dalam rangka berkabung setelah peristiwa mengenaskan yang terjadi sehari sebelumnya.

Semua tak menyangka gadis itu pergi begitu cepat. Apalagi SA (30) dan DN (35), ayah dan ibu gadis itu. Kecemasan berujung duka lara yang mereka rasakan pada Rabu (13/11) pagi itu seakan tak berujung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekolah sengaja kami liburkan sebagai bentuk belasungkawa kepada keluarga. Kami sangat terpukul atas kejadian yang dialami salah satu murid terbaik kami. Seluruh siswa untuk satu hari ini kami anjurkan belajar di rumah masing-masing," kata Kepala MI, Heru Prayitno saat ditemui di rumah duka.

Semua pengajar termasuk wali kelas diminta datang ke rumah duka untuk memberikan dukungan moral dan psikologis kepada SA dan DN. Heru mengatakan, suami istri itu sangat terpukul dan trauma.

ADVERTISEMENT

"Masih syok dan belum bisa diajak berkomunikasi. Bisa ngomong tapi terbata-bata," ujar Heru.

Heru sendiri sebenarnya berupaya tetap tegar. Sebab, dirinya lah yang pertama kali menemukan sepeda pink milik gadis cilik yang malang itu tergeletak di parit saat dirinya dan sejumlah guru menemani orang tua korban mencari putri mereka yang tak kunjung pulang.

Tak jauh dari parit tempat sepeda itu tergeletak, tubuh mungil siswi itu tampak telentang di antara semak-semak dengan kondisi sebagian pakaian terbuka karena kancing terlepas. Ingatan itu mungkin tak akan terlupakan selamanya. Heru dan para guru merasakan trauma yang sama dengan SA dan DN.

Sepeda angin pink, teman perjalanan NCA bocah MI yang tewas di kebun kosong.Sepeda angin pink, teman perjalanan siswi MI korban pembunuhan yang ditemukan di kebun kosong. (Foto: Eka Rimawati/detikJatim)

Heru mengatakan siswi terbaiknya di kelas 1 yang menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan itu adalah sosok yang periang dan mudah bergaul dengan semua temannya. Dia juga sampaikan bahwa semua teman-teman korban juga sangat bersedih setelah tahu korban telah tiada.

Betapa tidak, ketika SA yang sedang mengandung 9 bulan bersama suaminya datang ke sekolah untuk mencari putrinya, Heru dan para guru tercekat. Mereka merasakan kecemasan yang sama atas kejadian yang tidak biasa itu.

Intan Herawati, Bibi korban menceritakan kebiasaan korban yang berangkat ke sekolah bersama kakaknya naik sepeda kecil warna pink miliknya. Jarak tempuh sekolah dari rumah itu kurang lebih 10 menit. Saat pulang lebih dulu pukul 10.00 WIB, SA sang ibu menanti putrinya di ujung jalan desa.

"Perjalanan ke sekolah memang melewati perkebunan. Dia terbiasa berangkat naik sepeda sendiri bersama kakaknya dan kalau pulang sekolah jam 10.00 WIB, sedangkan kakaknya jam 11.00 WIB. Setiap jam 10 ibunya selalu menjemput di jalan desa. Kemarin, jam 10 lebih dia belum kelihatan," kata Intan.

Intan dan orang tua korban berharap pelaku yang telah keji memperkosa dan membunuh gadis itu bisa segera ditangkap dan diadili hingga dihukum seberat-beratnya.

Kasus memilukan di Banyuwangi ini mendapatkan perhatian dari pengacara kondang Hotman Paris. Dia menyatakan bahwa Tim Hotman 911 telah diterjunkan untuk mengawal kasus itu.

"Gadis kecil masih SD diperkosa sampai meninggal di Banyuwangi, Jawa Timur. Tim Hotman 911 sudah mulai bergerak mudah-mudahan bisa membantu," kata Hotman di akun Instagramnya @Hotmanparisofficial.

Dalam kiriman Instagram itu Hotman juga menyampaikan desakan kepada Kapolda Jawa Timur dan Kapolres Banyuwangi agar segera bergerak cepat menangkap pelaku.

"Mohon Bapak Kapolda Jawa Timur, Bapak Kapolres Banyuwangi segera kasih atensi, kirim segera tim pemeriksaan ke lapangan dan amankan semua TKP, amankan saksi-saksi, amankan semua yang terduga pelaku," jelasnya.




(dpe/fat)


Hide Ads