Jenazah siswi Madrasah Ibtidaiyah (MI) asal Kalibaru Manis Banyuwangi, diautopsi. Jasad bocah usia 7 tahun tersebut diautopsi di RSUD Genteng Banyuwangi.
Proses autopsi berjalan sekitar 5 jam dengan mendatangkan tim forensik dari Fakultas Kedokteran Universitas Jember (UNEJ). Autopsi bertujuan menemukan bukti pendukung atas dugaan kekerasan dan perkosaan yang dialami korban hingga menewaskan siswi tersebut.
Direktur RSUD Genteng Siti Asiah Anggraeni menyatakan untuk membantu proses autopsi. Pihaknya menyediakan tempat pemeriksaan dan mendatangkan tim forensik dari Jember.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mendatangkan tim forensik dari FK Unej. Kami menyediakan tempat Pemeriksaan sementara semua tim dari Jember," terang Asiah, Kamis (14/11/2024).
Jasad korban masuk ke ruang autopsi pukul 21.00 WIB, Rabu (13/11/2024) dan keluar sekitar pukul 02.00 WIB.
"Jam 9 malam mulai pemeriksaan sampai jam 2 an. Jenazah dipulangkan jam 3," tambahnya.
Sementara seluruh hasil pemeriksaan dan hasilnya akan diberikan pihak kepolisian dari tim forensik yang menjalani otopsi terhadap jasad korban.
"Hasil pemeriksaan yang mengeluarkan tim forensik Jember," kata Asiah.
Sementara pihak kepolisian hingga Kamis (14/11/2024) belum mengeluarkan hasil autopsi dan pelaku masih dalam perburuan.
Sebelumnya, siswi MI berusia 7 tahun ditemukan tewas mengenaskan, Rabu (13/11/2024). Korban ditemukan tewas di kebun yang tak jauh dari lokasi rumahnya Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, pukul 10.30 WIB, Rabu (13/11/2024).
Ditemukan luka di badan korban. Ada dugaan korban jadi korban pemerkosaan. Saat ditemukan, korban dalam keadaan telentang di semak ilalang. Penemuan itu selanjutnya dilaporkan ke polisi.
Korban masih memakai baju seragam sekolah tanpa memakai celana. Sepatu korban juga ditemukan terlepas dan ditemukan tak jauh dari mayat korban ditemukan. Tak hanya itu, polisi menemukan di sekitar TKP juga kancing baju korban.
Lihat juga Video 'Viral Siswi SD Berkutu Digunduli Tanpa Sepengetahuan Orang Tua':