Sejoli Probolinggo Pembuang Bayi Diamankan, Pelaku Perempuan Masih Pelajar

Sejoli Probolinggo Pembuang Bayi Diamankan, Pelaku Perempuan Masih Pelajar

M Rofiq - detikJatim
Selasa, 12 Nov 2024 14:37 WIB
YAN, pemuda pembuang bayinya hingga ditemukan jadi mayat di Krucil, Probolinggo saat ditangkap.
YAN, pemuda pembuang bayinya hingga ditemukan jadi mayat di Krucil, Probolinggo (Foto: Dok. Istimewa)
Probolinggo -

Pasangan kekasih di Probolinggo terpaksa berurusan dengan polisi karena membuang bayi hasil hubungan gelapnya. Kedua pelaku berinisial YAN (18) dan MR (17) warga Desa Seneng, Kecamatan Krucil.

Keduanya diketahui membuang bayi pada Selasa (5/11) dan ditemukan tewas di pinggir sungai Dusun Duren, Desa Guyangan, Kecamatan Krucil.

Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana mengatakan mayat bayi tersebut kemudian ditemukan warga pada Kamis (7/11). Setelah sepekan, pihaknya kemudian mengamankan kedua pelaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pasangan ini statusnya belum menikah. Keduanya juga sudah kami periksa dan mengakui perbuatannya. Untuk perempuan masih pelajar dan masih di bawah umur," kata Wisnu, Selasa (12/11/2024).

Wisnu menjelaskan bayi yang dibuang merupakan hasil hubungan gelap kedua pelaku. Diketahui mereka menjalin hubungan intim sejak Januari 2024.

ADVERTISEMENT

Bahkan hubungan suami istri itu dilakukan seminggu sekali. Akibatnya, pelaku perempuan hamil dan melahirkan sendiri pada Selasa (5/11).

Untuk menutupi perbuatannya tersebut, pelaku perempuan kemudian menghubungi pelaku pria untuk segera menemuinya dan mengambil bayi tersebut.

"Setelah tiba di rumah MR (pelaku perempuan). YAN kemudian mengambil bayi tersebut dan membawanya ke pinggiran sungai Dusun Duren, Desa Guyangan, Kecamatan rucil. Selanjutnya YAN meletakkan dan meninggalkan bayi hasil hubungan gelap tersebut," tutur Kapolres.

Nahasnya, bayi tersebut tidak selamat dan ditemukan dengan kondisi mengenaskan tanpa tangan dan sebagian tubuhnya hilang. Diduga, bau amis dari darah segar pasca bayi tersebut lahir membuat hewan memakan bagian tubuhnya.

Wisnu lantas mengimbau kepada orang tua agar selalu mengawasi anak-anaknya. Sebab dengan begitu, anak-anak tak terjerumus dalam pergaulan bebas.

"Kami berharap kejadian seperti ini tidak ada lagi di Kabupaten Probolinggo. Sangat kasihan, anak yang tidak berdosa harus menanggung akibat dari perbuatan muda-mudi yang tidak bertanggung jawab," pungkas Wisnu.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads