8 Oknum suporter ditetapkan sebagai tersangka dugaan pengeroyokan warga Tuban di Babat, Lamongan. Penetapan tersangka ini dilakukan setelah petugas melakukan pemeriksaan secara maraton terhadap ratusan Suporter Gresik United yang diamankan pada Senin (28/10/2024).
Kasi Humas Polres Lamongan Ipda M Hamzaid membenarkan 8 orang tersangka pengeroyokan yang terjadi di Babat tersebut. 6 Di antaranya ditahan di Mapolres Lamongan. Sedangkan dua lainnya tidak ditahan karena berstatus masih di bawah umur.
"8 Oknum suporter yang ditetapkan sebagai tersangka itu 6 dewasa dan 2 anak-anak," kata Ipda M Hamzaid kepada wartawan, Jumat (1/11/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke 8 tersangka tersebut, masing-masing berinisial AA, MKA, MAD, MFC, MFF, FYI, MFR dan JFK. Hamzaid mengungkap tindakan yang dilakukan penyidik polres ini bisa menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk tidak main hakim sendiri.
Apalagi, terhadap korban yang ternyata bukan seperti apa yang diduga para oknum suporter. Para tersangka disangkakan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan yang dilakukan secara bersama dengan ancaman pidana paling lama 5 tahun penjara.
Sebelumnya, Polres Lamongan melakukan upaya penyekatan mulai dini hari hingga malam hari terkait pertandingan Liga 2 antara Gresik United Vs Deltras FC Sidoarjo yang dilaksanakan di Stadion Tuban Sport Center pada Senin (28/10/2024).
Sesuai dengan perintah Kapolres Lamongan, AKBP Bobby A Condroputra, seluruh anggota melakukan antisipasi pergerakan suporter baik dari Gresik maupun suporter Sidoarjo.
"Seluruh anggota sudah kami kerahkan mulai dari Polres hingga Polsek Jajaran guna mengantisipasi keberangkatan suporter yang nekad melakukan away ke wilayah Tuban," ujarnya.
Dalam penyekatan, polisi mendapat informasi ada pengeroyokan rombongan suporter Gresik yang menyerang seorang warga Tuban di Babat, Senin malam (28/10). Korban pengeroyokan bernama Ainun (21), warga Kecamatan Bancar, Tuban. Saat itu korban sedang menunggu paket COD (Cash on Delivery) ban di Babat, Lamongan.
Korban memotret lokasi COD yang disangka oknum suporter sedang mengambil foto kepulangan massa. Padahal korban saat itu bermaksud mengambil foto untuk keperluan COD di sekitar Depot Mira pertigaan Babat.
(abq/fat)