Satu pelaku perusakan rumah mantan kepala desa (Kades) Madulang, Kecamatan Omben, Sampang kembali diringkus polisi. Dengan demikian, total sudah 2 pelaku yang sudah ditangkap.
Kasat reskrim Polres Sampang AKP Sigit Nursiyo mengatakan masih ada 8 orang pelaku lainnya yang kini masih diburu pihaknya. Kedelapan pelaku itu kini ditetapkan masuk DPO.
Pelaku terbaru yang ditangkap berinisial A (28) warga desa setempat. Sedangkan pelaku yang ditangkap lebih dahulu berinisial O (41).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satu pelaku inisial O (41) ditangkap (23/8) sebelumnya, sudah P21 (berkas diyatakan lengkap) dan sudah dilimpahkan beserta barang bukti ke kejaksaan Negeri Sampang," kata Sigit Kamis, ( 24/10/2024).
Menurut Sigit, pelaku A yang ditangkap juga mengakui melakukan perusakan. Ini setelah penyidik menyodorkan barang bukti berupa video. Dalam video tersebut, pelaku A membawwa balok kayu.
"Setelah dilakukan interogasi, tersangka juga membenarkan. Keterangan saksi maupun bukti rekaman video yang dimiliki oleh penyidik sesuai," terang Sigit.
"Pelaku itu membawa balok kayu, pentungan dan menghancurkan fasilitas rumah, seperti meja, pot, kursi plastik dan sebagainya. Itu berdasarkan bukti yang kami miliki," imbuhnya.
Penangkapa itu dilakukan setelah mantan Kades Madulang, Siti Maimunah yang rumahnya diserang melaporkan ke polisi. Menurutnya, penyerangan itu dilakukan oleh kelompok Pj Kades yang telah diganti.
"Saya sudah melaporkan rumah saya digeruduk dari pihak sana, dari pihak Pj Jamil. Nggak terima karena diganti," ungkap Maimunah.
Maimunah mengatakan penyerangan itu terjadi karena salah paham. Kelompok massa itu menuding bahwa dirinya dituduh sebagai dalang di balik penggantian Pj Kades.
"Nah itu, disangka saya dalangnya. Padahal atas permintaan dari masyarakat karena kinerjanya (Pj Kades) dinilai kurang cocok sama masyarakat," kata Maimunah.
Sebelumnya, rumah mantan Kades Madulang, Kecamatan Omben, Sampang dirusak puluhan warga setempat. Akibatnya taman bunga dan perabot rumah mengalami kerusakan.
Penghuni rumah Siti Maimunah menyebut kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul pukul 09.00 WIB. Warga dari desa setempat bahkan membawa senjata tajam dan palu.
"Tadi pas habis sarapan sekitar pukul 09.00 WIB itu tiba tiba ada sekitar 40 orang datang. yang laki laki pegang celurit semua dan yang perempuan bawa palu semua," kata Maimunah saat dikonfirmasi, Kamis (21/8/2024).
Setiba di halaman rumah, massa melempari baru lantas merusak papan nama kantor kepala desa dan menggedor gerbang. Mereka juga masuk halaman rumah dan merusak tanaman di halaman serta beberapa perabot rumah.
Maimunah bahkan mengaku sempat dipukul massa. Ia mengaku dipukul massa perempuan hingga tiga kali. "Saya dipukul sampai tiga kali oleh seseorang perempuan," tandasnya.
(abq/iwd)