Curhat Pilu Wanita Surabaya Dituduh Mencuri-Digeledah Pegawai Lotte Mart

Curhat Pilu Wanita Surabaya Dituduh Mencuri-Digeledah Pegawai Lotte Mart

Hilda Rinanda - detikJatim
Jumat, 18 Okt 2024 15:10 WIB
Lotte Mart
Ilustrasi Lotte Mart (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Surabaya -

Seorang wanita di Surabaya berinisial NR menceritakan pengalaman tidak menyenangkan saat ia berbelanja di Lotte Mart Pakuwon Mall Surabaya. Dia dituduh mencuri hingga dikejar oleh pegawai yang mengaku sebagai petugas keamanan, kemudian digeledah di depan umum.

Peristiwa tersebut terjadi pada 29 September 2024 sekitar pukul 21.45 WIB. Saat itu, NR ingin meninggalkan supermarket tanpa membeli barang.

NR mengaku hendak membeli minyak goreng. Lantaran toko hendak tutup dan kasir tengah antre, ia pun memilih keluar supermarket tanpa membeli apapun. Namun, ia justru dicurigai petugas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya dikejar keluar dari lokasi supermarket, saya digeledah di bagian basement parkiran, kok tega sekali," kata NR kepada detikJatim, Surabaya (18/10/2024).

NR mengklaim pegawai yang mengejarnya tidak mengenakan seragam keamanan resmi, melainkan pakaian biasa. Apalagi, caranya saat meminta penggeledahan dinilai NR tak patut.

ADVERTISEMENT

NR menjelaskan setelah dikejar, ia dibawa ke basement parkiran untuk digeledah. "Di situ, saya merasa dipermalukan di depan banyak orang. Saya tidak membawa barang apapun dan merasa dituduh tanpa bukti," katanya.

Selanjutnya, ia kembali ke toko untuk mencari tahu oknum pegawai yang meminta menggeledahnya. Di sana, ia bertemu dua pegawai lain. Satu pegawai laki-laki dan satu perempuan. Saat itu, perlakuan mereka pun tak mengenakkan.

Merasa dirugikan, NR menghubungi manajemen pusat Lotte Mart dan melaporkan perlakuan tersebut. Usai melapor, NR mengatakan bahwa pihak manajemen mengakui kesalahan pegawai yang terlibat, namun permintaan maaf mereka dianggap tidak memadai.

Ia menyebut saat itu Manager on Duty hingga supervisor datang ke rumahnya untuk meminta maaf dengan membawa bungkusan seperti snack. Mereka minta maaf dan menyebut aksi pegawai tak sesuai SOP.

Bahkan, Manajer on Duty menyebut dirinya melihat kejadian itu. NR pun menyayangkan mengapa ia diam saja saat mengetahui kejadian tersebut.

"Kok sepertinya gampang ya, habis geledah minta maaf, bagi saya ini bukan respons yang serius. Saya ingin keadilan, bukan sekadar minta maaf. Yang namanya harga diri dan luka, perasaan tersinggung dan terluka ini tak akan bisa dibayar dengan uang," tegasnya.

Setelah peristiwa itu, ia mengajukan laporan resmi ke Polrestabes Surabaya pada 2 Oktober 2024. Laporan NR diterima dengan nomor laporan Nomor: STTLPM/920/X/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA. Namun, ia menyayangkan ada penyidik yang justru memintanya tak berekspektasi lebih dengan melaporkan kasus ini.

"Saya merasa trauma dan ingin agar kejadian ini tidak terulang pada orang lain," ujarnya.

NR berharap pihak berwenang dapat mengambil tindakan yang tepat. Ia menyebut pengalamannya ini menunjukkan perlunya pelatihan yang lebih baik bagi petugas keamanan hingga pegawai di supermarket.

"Ini bukan hanya tentang kehilangan barang kecil, tetapi juga tentang harga diri dan perlakuan yang semestinya tidak saya terima sebagai konsumen," pungkasnya.




(hil/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads