5 Fakta Pilu ART di Malang Disiksa Majikan gegara Anjing

5 Fakta Pilu ART di Malang Disiksa Majikan gegara Anjing

Hilda Rinanda - detikJatim
Jumat, 04 Okt 2024 10:00 WIB
Supandi, paman ART yang disiksa majikan di Kota Malang saat menunjukkan foto keponakannya yang dirawat di RS.
Foto ART dirawat di RS usai disiksa majikannya (Foto: Muhammad Aminudin/detikJatim)
Surabaya -

Nasib pilu menimpa seorang perempuan asisten rumah tangga (ART) di Kota Malang berinisial HNF (21). Ia dilaporkan mengalami penyiksaan oleh majikannya berinisial HMN (45).

Selama 2 hari, ART itu tidak diberi makan. Ia juga menjadi korban penganiayaan oleh majikannya, HNF dipukul hingga dijambak.

Aksi ini terjadi gegara anjing. Saat ini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 5 Fakta Pilu ART di Malang Disiksa Majikan gegara Anjing:

1. Majikan Marah Anjingnya Mati

Peristiwa itu dilaporkan terjadi sejak kematian anjing milik HMN pada Sabtu, 28 September. Sang majikan melampiaskan kemarahannya kepada HNF yang diminta untuk merawat anjingnya.

Terhadap ART itu, terduga pelaku sempat menguncinya di dalam rumah dan tidak memberikan makan.

ADVERTISEMENT

Bukan cuma itu saja, pada Senin, 30 September, HMN melakukan penganiayaan kepada ART asal Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Malang yang telah dia pekerjakan selama setahun tersebut.

2. Kesaksian Paman Korban

Apa yang dialami oleh HNF ini diceritakan oleh Supandi, pria yang mengaku paman dari korban. Dia sampaikan bahwa akibat penyiksaan itu HNF saat ini mengalami trauma dan menunjukkan gejala depresi berat.

Supandi menceritakan bahwa sudah setahun HNF bekerja untuk HMN dan ikut tinggal di rumah majikannya itu di Kecamatan Sukun, Kota Malang. Selain bersih-bersih rumah dia juga diminta merawat anjing peliharaan sang majikan.

"Jadi, anjing itu mati karena tanpa sengaja memakan obat tumbuhan pada Sabtu (28/9). Pelaku marah lalu melampiaskannya kepada korban. Selama 2 hari berturut-turut korban tidak boleh keluar dari rumah pelaku serta tidak diberi makan sampai lemas," ujar Supandi, Kamis (3/10).

3. Korban Dipukul hingga Dijambak

Dia juga menceritakan bagaimana HMN menganiaya keponakannya. Dia sebutkan bahwa HNF tidak hanya dipukul dengan tangan kosong oleh majikannya yang sedang tenggelam dalam amarah.

"Untuk penganiayaannya terjadi Senin (30/9) malam. Di mana pelaku memukul kepala korban dengan tangan kosong lalu menjambaknya," kata Supandi.

4. Korban Depresi

HNF yang tidak kuat dengan perlakuan majikannya kemudian dengan berbagai cara meminta bantuan temannya. Temannya itu kemudian mengadukan apa yang disampaikan HNF kepada keluarga korban dan bersama-sama datang ke rumah HMN untuk menolong HNF.

"Kondisinya seperti depresi berat dan menangis terus seperti ketakutan. Sekarang masih opname di RSSA," kata Supandi.

5. Polisi Selidiki

Laporan penganiayaan dan penyiksaan ART ini sudah dilaporkan ke Polresta Malang Kota. Kasi Humas Polresta Malang Kota Ipda Yudi Risdiyanto membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan tersebut. Saat ini, polisi masih menyelidiki kasus ini.

"Kami sudah menerima laporan resmi dari pihak keluarga korban, serta telah mengirimkan permintaan visum ke RSSA. Kami masih menunggu hasil visumnya seperti apa, dan korban ini juga belum bisa hadir untuk dimintai keterangan karena masih menjalani perawatan," kata Yudi.




(irb/hil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads