Mahasiswa ITS Viral Kejar Penjambret HP, Begini Ceritanya

Mahasiswa ITS Viral Kejar Penjambret HP, Begini Ceritanya

Aprilia Devi - detikJatim
Minggu, 15 Sep 2024 15:19 WIB
Jambret mahasiswa ITS Surabaya
Jambret mahasiswa ITS Surabaya. Foto: Tangkapan layar
Surabaya -

Mahasiswa ITS berinisial ND (18) menjadi korban penjambretan di kawasan kampusnya, Kamis (12/9/2024). Saat kejadian, korban dalam perjalanan pulang menuju tempat kosnya.

Korban menceritakan, saat itu ia sedang menunggu ojek online di Medical Centre ITS, Jalan Arief Rahman Hakim. Ia memesan ojek online dengan tujuan menuju salah satu bengkel untuk mengambil motornya.

"Di sana, saya sempat ngefotoin (memberi kabar) ke ketua kelas saya. Teman saya yang lain juga sempat telepon, nanya saya di mana. Lalu setelahnya, saya juga video call ibu saya, dan bilang lagi nunggu ojol," kata ND saat dihubungi detikJatim, Minggu (15/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah menelepon ibunya, dan memastikan titik jemput ojol telah sesuai, ND pun mematikan handphone-nya. Namun, tiba-tiba ada seorang pria yang mendekatinya dan menjambret HP yang dipegang korban.

"Di belakang saya, ada bapak-bapak 40 tahunan rambutnya keriting, agak pendek, kulitnya gelap. Saya langsung agak ngejauh dan megang HP saya. Tapi orang itu lari dan ngerebut HP saya," tutur ND.

ADVERTISEMENT

Korban sempat melawan saat HP-nya dijambret pelaku. Ia berusaha menarik HP miliknya dari pelaku. Namun, ia kalah kuat.

"Akhirnya HP-nya saya lepas. Lalu saya sempat kejar pelaku. Saya juga teriak 'tolong-tolong HP saya dicopet', tapi nggak ada yang nolong, saya terus kejar sambil lari," katanya.

Dalam pengejaran itu, pelaku justru putar balik dan menjumpai rekannya yang membawa motor. Pelaku pun langsung menaiki motor itu. Pelaku juga mengeluarkan senjata tajam.

"Dari arah belakang ada mobil bunyiin sirine. Saya kira sudah aman, saya kira bakal pada nutup jalan karena motor dan mobil di situ rame banget, jadi saya berhenti lari, saya juga capek," jelas ND.

Namun, pelaku justru berhasil kabur. Usia penjambretan itu, ojol yang dipesannya ternyata sempat menghubungi ibu ND.

"Kan nomor di akun ojol saya kesambung di HP ibu, jadinya ibu saya yang ngangkat teleponnya, ojolnya nyari saya nggak bisa," ungkapnya.

Sang ibu pun khawatir. Begitu pula dengan teman-teman ND.

"Teman-teman saya langsung cari. Saya juga dibantu orang-orang di sekitar sana. Lalu saya kembali ke kos untuk back up data-data di HP, lalu malam harinya, saya buat laporan ke polsek," ujarnya.

Sementara itu, pelaku penjambretan tersebut saat ini masih dalam pengejaran pihak kepolisian. "Pelaku masih diselidiki," jawab Kapolsek Sukolilo Kompol I Made Patra Negara saat dihubungi detikJatim.




(abq/irb)


Hide Ads