Sederet Fakta Dendam Memuncak di Balik Kasus Keponakan Bacok Paman

Sederet Fakta Dendam Memuncak di Balik Kasus Keponakan Bacok Paman

Mira Rachmalia - detikJatim
Sabtu, 14 Sep 2024 16:00 WIB
keponakan bacok paman hingga organ terburai di pasuruan
Sederet Fakta dibalik tewasnya paman dibacok keponakan Foto: Muhajir Arifin
Surabaya -

MB(32) warga Desa Watuprapat, Nguling, Pasuruan, membacok N (42), pamannya, hingga tewas. Bagian organ dalam korban sempat terburai terkena sabetan celurit.

Namun, penyelidikan polisi mengungkapkan ada dendam, perselisihan keluarga dan motif ekonomi di balik aksi ini.

Bagaimana kronologis peristiwa? Dan apa yang menjadi motif tersangka sehingga tega membacok pamannya sendiri? Berikut Fakta-faktanya

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Pelaku dan Korban sempat cekcok berniat adu carok

Peristiwa pembacokan bermula saat korban datang ke rumah MB, Kamis (12/9/2024) pukul 12.00 WIB, menggunakan motor. Korban dan MB terlibat cekcok.

"Menurut keterangan MB, korban mengajak carok. MB kemudian mengambil celurit di dalam rumah," jelas Choirul.

ADVERTISEMENT

Di saat bersamaan korban juga hendak mengambil senjata tajam di jok motornya. Namun sebelum berhasil mengambil senjata tajam di jok, MB membacoknya tepat di dada.

"Organ tubuh korban sampai keluar. Dia sempat lari minta pertolongan warga dan sempat dilarikan ke RSUD Grati, dan di rumah sakit sudah meninggal," jelas Choirul.

2. Pelaku tak berusaha melarikan diri

Setelah membacok korban, MB masuk ke rumah. Polisi mengamankan MB di rumahnya setelah menerima laporan dari warga.

"Setelah dilakukan pemeriksaan intensif sejak semalam, MB kami tetapkan sebagai tersangka," jelas Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota Iptu Choirul Mustofa.

MB dijerat pasal 338 KUHP atau lasal 351 ayat (3) KUHP.

3. Motif Ekonomi dan perselisihan keluarga

Dalam keterangan persnya, Kasat Reskrim Polres Pasuruan Kota Iptu Choirul Mustofa mengatakan tersangka sebelumnya sempat bekerja selama 4,5 tahun di Malaysia. Pada tahun 2021, tersangka pulang.

Selama bekerja di Malaysia, gaji yang didapatkan tersangka selalu dikirimkan ke istri korban, yang merupakan adik ibu tersangka. Saat pulang, tersangka menanyakan uang yang dikirimkan. Namun tersangka tidak mendapatkan uangnya.

"Saat pulang tersangka menanyakan uang yang dikirimkan. Namun katanya nggak masuk, nggak ada. Dari sana tersangka sakit hati menyimpan dendam terhadap korban," jelas Choirul, Jumat (13/9/2024).

Tersangka sebenarnya sudah melupakan masalah uang. Ia berusaha mengikhlaskannya. "Tapi korban ini sering datang ke rumah korban marah-marah. Marah-marah kepada ibu tersangka. Terakhir, Kamis (12/9/2024) korban datang dan mau memukul adik pelaku, hingga terjadi cekcok," urai Choirul.




(ihc/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads