Kabid KSDA Wilayah I BBKSDA Jatim, Agustinus Krisdijantoro menjelaskan penjualan satwa titipannya itu karena untuk membayar gaji karyawan Madiun Umbul Square.
"Sebelum penjualan dua antelop bulan Agustus senilai Rp 100 juta, pada penjualan pertama bulan Maret itu ada empat hewan dengan alasan untuk pemeliharaan dan membayar gaji karyawan," kata Agustinus, Kamis (5/9/2024).
Menurut Agustinus, fakta temuannya itu juga diamini Direktur obyek wisata Madiun Umbul Square Afri Handoko. Pengakuan itu disampaikan saat Afri menjalani pemeriksaan oleh BKSDA Jatim.
"Total Rp 57,5 juta dengan rincian satu anak antelop seharga Rp 36 juta, dua kambing Praha senilai Rp 7,5 juta dan Rusa Totol dijual sebesar Rp 14 juta. Pengakuan pengelola uang hasil penjualan untuk membayar gaji karyawan," papar Agustinus.
Agus menambahkan tim akan menginvestigas lebih lanjut untuk mengecek seluruh hewan satwa milik BKSDA yang dititipkan di Madiun Umbul Square. Pasalnya jumlah hewan satwa yang dititipkan tempat wisata milik Pemkab Madiun mencapai 129 ekor.
"Total hewan yang kita titipkan ada 129 baik jenis dilindungi maupun tidak," tandas Agustinus.
Sebelumnya, satwa koleksi Madiun Umbul Square senilai ratusan juta rupiah hilang. Hilangnya satwa-satwa tersebut kini diselidiki Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jatim.
"Kita masih melakukan investigasi terkait hilangnya Hewan koleksi Madiun Umbul Square," ujar Kabid KSDA Wilayah I BBKSDA Jatim, Agustinus Krisdijantoro di kantor Madiun Rabu (4/9/2024).
Menurut Agustinus, hilangnya satwa koleksi berawal dari laporan masyarakat. Benar saja, pihak KSDA di Madiun yang melakukan pengecekan menemukan kandang satwa telah kosong.
(abq/iwd)