BKSDA Jatim terus melakukan investigasi terkait hilangnya satwa yang dipelihara objek wisata Madiun Umbul Square. Hasil investigasi terbaru, hewan yang hilang jumlahnya bertambah.
Jumlah semula hewan yang diduga terjual ada dua, yakni jenis Antelop. Lalu kini bertambah menjadi enam satwa hilang dengan nilai ratusan juta rupiah.
"Total ada enam ekor hewan yang diduga sudah hilang terjual termasuk yang Antelope dua sebelumnya dijual Rp 100 juta," kata Kabid KSDA Wilayah I BBKSDA Jatim, Agustinus Krisdijantoro kepada wartawan di kantor Madiun, Kamis (5/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penjualan satwa milik negara ini diduga melibatkan Direktur obyek wisata Madiun Umbul Square, Afri Handoko.
Selain dua Antelop dewasa, empat hewan lain yang hilang diduga dijual yakni satu anak Antelope, dua kambing Praha dan satu Rusa tutul. Harga para satwa ini bermacam-macam.
"Dari keterangan saksi pegawai lepas untuk satu anak Antelope seharga Rp 36 juta, dua kambing Praha senilai Rp 7,5 juta dan Rusa Tutul dijual sebesar Rp 14 juta," jelas Agustinus.
Agustinus menyampaikan, Direktur Madiun Umbul Square juga telah mengakui adanya penjualan hewan piaraan titipan BKSDA. Namun, uang Rp 100 juta dari penjualan Antelop masih berada di tangan pegawai harian lepas yang menjual.
"Yang bersangkutan (Direktur) menyampaikan bahwa uang hasil penjualan Antelop pada bulan Agustus senilai Rp 100 juta masih berada di tangan pegawai harian lepas," papar Agustinus.
Agustinus menambahkan, mencuatnya kasus penjualan satwa di obyek Wisata Madiun Umbul Square ini berawal dari informasi masyarakat. Pihaknya masih melakukan investigasi atas hilangnya hewan koleksi Madiun Umbul Square.
"Kasus ini atas informasi dari masyarakat. Kita tetap kembangkan investigasi ini," tandas Agustinus.
Diketahui, ada 129 hewan negara yang dititipkan ke obyek wisata Madiun Umbul Square yang berada di Jalan Raya Madiun-Ponorogo di Desa Glonggong, Kecamatan Dolopo, Madiun. Ratusan hewan tersebut ada yang statusnya dilindungi, ada yang tidak.
(hil/iwd)