Kasus Siswa SMP di Tuban Bully-Hajar Temannya di Sekolah Dimediasi

Kasus Siswa SMP di Tuban Bully-Hajar Temannya di Sekolah Dimediasi

Amir Baihaqi - detikJatim
Senin, 02 Sep 2024 19:11 WIB
Penampakan video viral penganiayaan siswa SMPN 2 PlumpangTuban
Penampakan video viral siswa SMPN 2 Plumpang bully dan aniaya temannya (Foto: Tangkapan layar)
Tuban -

Seorang siswa SMPN 2 Plumpang Tuban jadi korban bullying dan penganiayaan temannya. Aksi yang direkam itu kemudian viral di media sosial.

Kasat Reskrim Polres Tuban AKP Dimas Robin Alexander mengatakan aksi bully dan penganiayaan tersebut terjadi pada Selasa, 27 Agustus 2024.

"Untuk kejadian sendiri tanggal 27 Agustus 2024, lokasi di SMPN 2 Plumpang," kata Dimas kepada detikJatim, Senin (2/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Dimas, pihaknya telah melakukan pengecekan ke lokasi sekolah. Saat ini, kasus tersebut akan dimediasi yang melibatkan pelaku, korban, guru dan Forkopimcam setempat.

"Setelah kami cek akan diadakan mediasi dihadiri guru, forkopimcam, serta dari pihak pelaku dan korban (orang tua). Nanti kami infokan perkembangannya," jelas Dimas.

ADVERTISEMENT

Dimas menyebut kasus tersebut juga tak akan dilanjut ke ranah hukum. Karena antara korban dan pelaku masih anak-anak.

"Penanganan perkara terhadap anak dengan pendekatan RJ (restorative justice)," tandas Dimas.

Sebelumnya, sebuah video yang menampilkan aksi perundungan beredar viral di media sosial. Peristiwa ini diduga terjadi di salah satu sekolah SMP di Kabupaten Tuban.

Dalam video berdurasi 49 detik tampak seorang siswa mengenakan celana seragam cokelat dan berkaus dengan tulisan SMPN 2 Plumpang tengah berjalan di area samping sekolah.

Siswa tersebut lantas memukul dan menendang membabi-buta seorang siswa yang mengenakan sama celana seragam cokelat berkaus biru hingga tersungkur.

Meski telah tersungkur, namun siswa yang mengenakan kaus merah masih terus memukul dan menendang. Sedangkan korban hanya terduduk sambil menahan pukulan dan tendangan.

Mirisnya, aksi perundungan dan penganiayaan ini tak ada yang berani melerai. Sejumlah siswa yang melihat penganiayaan hanya melihat dan merekam dengan ponsel kejadian tersebut.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads