Kasus Perusakan Rumah Mantan Kades di Sampang Bermotif Sakit Hati

Kasus Perusakan Rumah Mantan Kades di Sampang Bermotif Sakit Hati

Kamaluddin - detikJatim
Rabu, 28 Agu 2024 19:57 WIB
Tersangka perusakan rumah mantan kades di Sampang
O, salah satu tersangka perusakan rumah mantan kades di Omben, Sampang (Foto: Kamaluddin)
Sampang -

Polisi mengungkap motif kasus penyerangan rumah dan penganiayaan mantan Kepala Desa Madulang, Omben Sampang. Polisi menyebut kasus tersebut dilatarbelakangi sakit hati karena tersinggung.

Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Sigit Nursiyo Dwiyugo menyebut motif itu masih berdasarkan keterangan dari satu tersangka yang tertangkap. Namun ia tidak menyebutkan secara rinci sakit hati dan ketersinggungannya.

"Berawal dari tertangkapnya tersangka berinisial O. Tersangka menyebut beberapa nama yang melakukan perusakan dan membawa senjata tajam," ujar Sigit, Rabu (28/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Motifnya sakit hati. Karena ketersinggungan itu aja," imbuh Sigit.

Ditanya terkait penyebab sakit hati dan tersinggungnya pelaku, mantan Kasat Reskrim Polres Bangkalan itu tak menjelaskan. Terkait motif tersinggung karena persoalan perubahan Pj Kades menurut Sigit masih di dalami.

ADVERTISEMENT

"Nanti kita dalami apakah memang seperti (perubahan Pj Kades) itu," lanjut Sigit.

Sebelumya, mantan Kades Madulang Siti Maimunah yang juga korban mengungkapkan dirinya sudah melaporkan penyerangan rumahnya itu ke polisi. Menurutnya penyerangan itu dilakukan oleh kelompok Pj Kades yang telah diganti.

"Saya sudah melaporkan rumah saya digeruduk dari pihak sana, dari pihak Pj Jamil. Nggak terima karena diganti," ungkap Maimunah.

Maimunah mengatakan penyerangan itu terjadi karena salah paham. Kelompok massa itu menuding bahwa mantan kades tersebut dalang di balik penggantian Pj Kades.

"Nah itu, disangka saya dalangnya. Padahal atas permintaan dari masyarakat karena kinerjanya (Pj Kades) dinilai kurang cocok sama masyarakat," kata Maimunah.

Korban saat melapor sudah menyerahkan berbagai bukti, baik berupa video maupun hasil rekaman CCTV rumahnya yang dirusak puluhan warga setempat. Penghuni rumah itu menyebut peristiwa penyerangan itu terjadi pada Rabu (21/8) pagi sekitar pukul 09.00 WIB.

Sejumlah orang berbondong-bondong mendatangi rumah itu membawa senjata tajam hingga palu. Orang-orang itu melakukan perusakan hingga taman bunga dan perabot rumah korban mengalami kerusakan.




(abq/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads