Juni Berdarah: 6 Nyawa Melayang Jadi Korban Pembunuhan

Juni Berdarah: 6 Nyawa Melayang Jadi Korban Pembunuhan

Amir Baihaqi - detikJatim
Jumat, 19 Jul 2024 21:30 WIB
Ilustrasi jenazah
Foto: Thinkstock
Surabaya -

Juni jadi bulan yang berdarah di Jatim. Selama sebulan, tercatat ada ada enam orang tewas jadi korban pembunuhan yang tersebar di berbagai wilayah di Jatim.

Korban tewas tak hanya orang dewasa, namun juga ada juga balita. Tak hanya orang dekat tapi juga masih ada hubungan keluarga. Para pelaku tega menghabisi nyawa orang lain dengan motif mulai dari sakit hati hingga masalah sepele.

Berikut 6 kasus pembunuhan yang terjadi selama bulan Juni:

1. Pekerja Tambak Tewas Ditusuk Rekannya

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembunuhan pertama terjadi di Desa Paowan, Panarukan, Situbondo. Seorang pekerja tambak bernama Masyir Sudarmawan (36) tewas ditusuk rekan kerjanya, Rahmadani (29).

Pembunuhan ini terjadi Sabtu, 1 Juni 2024. Korban dan pelaku bukan orang Situbondo. Namun korban tercatat asal Tangerang Selatan, Banten. Sedangkan pelaku berasal dari Musi Rawas, Sumatera Selatan.

ADVERTISEMENT

Adapun motif pembunuhan karena pelaku dendam. Karena selama bekerja bersama pelaku kerap mendapat olok-olok dan ditantang berkelahi korban.

Tak lama setelah kejadian itu, pelaku segera ditangkap. Sebab saat kejadian, polisi yang melintas mengetahui aksi penusukan tersebut.

2. Tuduhan Curi Pisang Berujung Pembunuhan

Pembunuhan kedua terjadi di Desa Bermi, Krucil, Kabupaten Probolinggo. Budiono (50), nekat menghabisi tetangganya, Nur Halimah (65). Kejadian ini terjadi pada Rabu, 5 Juni 2024 pagi.

Budiono nekat membunuh Nur Halimah gegara sakit hati dituduh mencuri pisang. Tak terima, Budiono mendatangi rumah korban dan menghabisinya dengan sebilah celurit.

Usai membunuh korban, Budiono sempat melarikan diri ke hutan hingga sepekan. Namun pelariannya berakhir setelah warga berhasil membujuknya dan akhirnya menyerahkan pada Rabu, 12 Juni 2024.

3. Kakek-kakek Goda Istri Tewas Dihabisi Tetangga

Masih di Probolinggo, Satap, kakek 62 tahun tewas dihabisi tetangganya, Bambang (30) warga Desa Besuk, Kecamatan Bantaran. Bambang kemudian ditangkap sekitar 3 jam setelah kejadian.

Bambang nekat menghabisi korban pada Kamis, 13 Juni 2024. Motifnya, Bambang sakit hati karena istrinya mengadu kerap digoda korban berkali-kali. Hal ini membuat Bambang emosi dan menghabisi korban.

4. Adik Bacok Kakak gegara Kayu Jati

Pembunuhan juga terjadi di Desa Karangjoho, Badegan, Ponorogo.
Ismono (64) tega membacok kakak kandungnya sendiri, Ismu (70) hingga tewas. Peristiwa ini terjadi Senin, 24 Juni 2024 sekitar pukul 14.30 WIB.

Puas membacok kakaknya hingga tewas, Ismono pulang sambil menenteng kapak yang ia pakai. Dan ia dengan santainya membersihkan kapak bekas darah kakaknya di aliran sungai. Ismono pun segera ditangkap tak lama setelahnya.

Polisi menyebut pembunuhan itu diduga lantaran menjual kayu jati miliknya dan mengenai pohon mangga milik Ismu. Karena hal sepele ini, keduanya cekcok dan berujung Ismono membacok kakaknya dengan kapak.

5. Balita Tewas Dianiaya dan Dikubur Ortu di Samping Rumah

Bergeser ke Dusun Babakan, Desa Tugurejo, Kediri. Seorang bayi berinisial FT (3) ditemukan terkubur di samping rumah. Belakangan diketahui bayi tersebut jadi korban penganiayaan hingga tewas ibu kandung dan ayah tirinya sendiri Novita Anggraini (26) serta ayah tirinya Mien Tasgeen Muhammad (23).

Kasus ini terungkap setelah nenek korban curiga dengan keberadaan cucunya. Setelah ditanya, ternyata kedua orang tua korban mengaku telah menguburnya karena tela meninggal.

Pengakuan kedua orang tua korba ditindaklanjuti dan ternyata benar. Korban telah dikubur di saming rumah. Polisi menyebut korban dianiaya hingga tewas kedua orang tuanya pada Sabtu, 23 Juni 2024 sekitar pukul 19.00 WIB hingga dini hari.

Yang membuat geleng-geleng kepala, motif penganiayaan hanya karena korban menumpahkan gelas berisi air putih. Namun saat itu kroban tak mengakui. Hal ini lantas membuat kedua orang tua korban menyiksanya hingga tewas.

6. Paman Bunuh Keponakan dengan Keris

Pembunuhan juga terjadi di Pulau Madura. Kali ini terjadi di Dusun Tambak Agung, Desa Tanah Merah Laok, Kecamatan Tanah Merah, Bangkalan. Korban berinisial M (45), ia dibunuh oleh pamannya sendiri berinisial HN (60).

Pembunuhan terjadi pada Minggu, 30 Juni 2024. Saat itu korban dan pamannya ikut kerja bakti. Namun di sela-sela itu, pelaku bertengkar dengan ayah tiri korban.

Pertengkaran tersebut berhasil diredam. pelaku dan ayah tiri korban lalu pulang. Tapi sekitar 30 menit, korban yang mengetahui ayah tirinya cekcok dengan pamannya lalu mendatangi rumah pelaku.

Kedunya pun bertengkar. Hingga pelaku emosi dan mengambil keris dan menusuk korban dengan tosan aji tersebut. Sayangnya, nyawa korban yang dilarikan ke rumah sakit tak terselamatkan. Sedangkan pelaku segera diamankan.

Halaman 2 dari 2
(abq/iwd)


Hide Ads