Pelajar SMA asal Desa Urek-urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang tewas misterius usai menenggak minuman beralkohol. Polisi kini menyelidiki kasus kematiannya dengan memeriksa saksi-saksi.
Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat mengatakan, dari hasil pemeriksaan, pihaknya menemukan fakta baru. Bahwa sebelum tewas, korban sempat kabur dari rumah selama 2 hari.
Adapun alasan kaburnya korban karena marah motornya digadaikan ayahnya tanpa sepengatahuannya. Untuk itu, korban lalu kabur dan tinggal di rumah pacarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dijelaskan oleh pacar, bahwa korban kabur dari rumah, marah motornya digadaikan bapaknya tanpa seizin dia. Hal itu diduga membuat korban memilih kabur dari rumah, dan memilih tinggal sementara di rumah pacarnya di wilayah Turen," beber Gandha, Senin (8/7/2024).
Gandha juga menjelaskan, pacar korban mengaku juga sempat mengantarkan pulang usai sang pacar mengeluh sakit usai mengonsumsi alkohol.
"Gak ngasih tahu keluarga karena kondisi sudah malam, tapi si pacar ini sampai pagi masih minta tolong ke tetangga yang dia kenal, tetangga termasuk teman korban untuk dilihatkan kondisi Syahroni. Tolong dilihatin," jelas Gandha.
Sebelumnya, seorang pelajar sekolah menengah atas (SMA) warga Desa Urek-urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, ditemukan tewas tak wajar di rumahnya. Korban bernama Syahroni tewas dengan sejumlah luka di bagian mata dan bibir.
Perangkat Desa Urek-urek Sulaiman Arif menuturkan, korban sebelumnya tidak pulang selama hampir dua hari. Tiba-tiba, ibu korban terkejut, ketika kakinya tersandung tubuh korban yang tergeletak di ruang tamu, Jumat pagi (5/7/2024).
"Ibunya mengira korban tidur setelah dua hari tidak pulang. Kebetulan ibunya mengalami gangguan penglihatan," kata Sulaiman kepada wartawan, Sabtu (6/7/2024).
Namun, hingga sore korban tidak kunjung bangun sehingga membuat ibunya curiga. Ketika hendak dibangunkan, tubuh korban sudah kaku dan dingin.
"Tahu itu, seketika ibu korban teriak hingga membuat tetangganya berdatangan. Kemudian melaporkan ke perangkat desa," bebernya.
(abq/hil)