Pelajar SMA Malang Tewas Misterius Sempat Diselimuti Adik Dikira Kedinginan

Pelajar SMA Malang Tewas Misterius Sempat Diselimuti Adik Dikira Kedinginan

Muhammad Aminudin - detikJatim
Sabtu, 06 Jul 2024 12:50 WIB
Ilustrasi Mahasiswa Tewas Dianiaya
Ilustrasi siswa SMA Malang tewas misterius di rumah. Foto: Dok. Detikcom
Malang -

Pagi hari, sebelum Syahroni ditemukan tewas misterius di rumah, sang adik sempat menyelimutinya dengan selimut. Adik korban mengira kakaknya kedinginan karena tubuhnya terasa dingin.

Tak disangka, pelajar SMA di Malang itu ternyata sudah tewas dengan kondisi luka-luka. Atin menangis histeris ketika melihat tubuh putranya Syahroni kaku dan tak bernyawa. Tetangga pun berbondong-bondong datang setelah mendengar jeritan ibu dua anak itu.

Kasatreskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat menuturkan, Syahroni ditemukan terbujur kaku oleh ibunya pada Jumat (5/7/2024) menjelang sore. Pihaknya telah meminta keterangan ibu korban dan sejumlah saksi untuk mengungkap penyebab kematian korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan hasil olah TKP, awalnya ibu korban mendengar suara orang datang ke rumahnya pada Jumat dini hari. Atin pun menghampiri ruang tamu. Di sana, langkah kakinya tersandung tubuh anak pertamanya itu.

"Tapi dianggapnya mungkin korban ini tertidur, akhirnya dibiarkan," ungkap Gandha pada detikJatim, Sabtu (6/7/2024).

ADVERTISEMENT

Pagi harinya, adik korban yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), juga sempat melihat kakaknya yang dikira tertidur. Bahkan, adik korban sempat menyelimuti Syahroni karena merasakan tubuh kakaknya itu dingin.

"Kemudian pukul setengah 6 pagi, adiknya yang masih berusia SD kelas 2 atau kelas 3 itu bilang sama Bu Atin, "Bu, mas kok dingin tak kemuli (tak selimuti) yo'. Kemudian tidur bareng," ujar Gandha menirukan cerita Atin saat dimintai keterangan di TKP.

Singkat cerita, lanjut Gandha, menjelang zuhur atau menjelang pukul 12 siang, Syahroni tidak juga bangun dari tidur. Atin pun mencoba membangunkan dengan membalikkan tubuh putra sulungnya itu.

"Ketika di balik badannya posisi sudah kaku. Baru ibunya kemudian menyadari anaknya meninggal dunia. Itu terkait kronologi," terang Gandha.

Gandha menjelaskan, ada luka di bagian wajah dan mata korban. Namun, belum bisa dipastikan penyebab luka itu karena benda tumpul atau yang lainnya.

"Tapi itu saya tidak bisa memastikan, karena itu kompetensi dokter. Makanya kita lihat nanti hasil autopsinya seperti apa. Apakah betul karena kekerasan benda tumpul atau benda tajam. Kami akan ambil sampel lambung dan seterusnya," bebernya.

Pihaknya saat ini tengah menyelidiki apakah korban pulang diantar orang lain atau seorang diri. Sejumlah saksi dimintai keterangan untuk mengungkap hal itu.

"Masih kami dalami, belum dapat dipastikan pulang sendiri atau diantar. Karena ibu korban mempunyai keterbatasan dalam penglihatan," akunya.

Gandha melanjutkan, korban sebelumnya tidak pulang selama dua hari. Kemungkinan korban sedang menghabiskan waktu libur sekolah.

"Berdasarkan keterangan ibunya, korban tidak pulang dua hari. Mungkin memanfaatkan waktu liburan karena masih usia SMK," sambungnya.

Sebelumnya, seorang remaja warga Desa Urek-Urek, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, ditemukan tewas tak wajar di rumahnya. Diketahui ada sejumlah luka di bagian mata dan bibir. Untuk memastikan penyebab kematiannya, polisi membawa jenazah korban ke RS dr Saiful Anwar untuk dilakukan autopsi.




(irb/fat)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads