Rumah yang Digerebek di Kota Malang Ternyata Pabrik Ganja Sintetis

Rumah yang Digerebek di Kota Malang Ternyata Pabrik Ganja Sintetis

M Bagus Ibrahim - detikJatim
Rabu, 03 Jul 2024 19:27 WIB
Pabrik ganja sintetis di Kota Malang.
Pabrik ganja sintetis di Kota Malang. (Foto: M Bagus Ibrahim/detikJatim)
Kota Malang -

Terungkap alasan polisi menggerebek rumah di Jalan Bukit Barisan, Kelurahan Pisang Candi, Kecamatan Sukun, Kota Malang, kemarin. Rumah itu ternyata pabrik rahasia produsen ganja sintetis.

Kabareskrim Polri Komjen Pol Wahyu Widada menyebutnya clandestine laboratory atau laboratorium rahasia. Keberadaan pabrik ganja sintetis itu hasil pengembangan kasus sebelumnya di Jakarta Selatan.

Wahu menjabarkan dalam kasus sebelumnya polisi menemukan lokasi transit narkoba jenis ganja sintetis di salah satu apartemen yang berada di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini merupakan hasil pengembangan dari temuan tempat transit sinte di wilayah Kalibata. Saat itu kami mengamankan 23 kg sinte (ganja sintetis)," ujar Wahyu kepada wartawan di Kota Malang, Rabu (3/7/2024).

Dalam operasi di Kalibata itu, selain mengamankan 23 kg ganja sintetis polisi juga berhasil menangkap 3 tersangka yang berasal dari Kabupaten Bekasi.

ADVERTISEMENT

"Dari hasil pengembangan dan melakukan profiling, kami dapat petunjuk bahwa barang itu berasal dari pabrik di Malang. Kami telusuri dan berhasil mengungkap clandestine laboratry di Malang pada 2 Juli 2024 kemarin," terangnya.

"Untuk di Malang kami mengamankan 5 tersangka warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Mereka adalah FP (21), DA (24), AR (21), YC (23), SS (28)," sambungnya.

Wahyu menjelaskan pabrik narkoba di Malang ini memproduksi 3 jenis produk. Selain ganja sintetis (tembakau gorilla), juga ekstasi dan xanax (obat penenang).

Sebelumnya, rumah di Jalan Bukit Barisan itu digerebek polisi pada Selasa (3/7/2024). Setelah penggerebekan, garis polisi langsung dipasang untuk mengamankan lokasi itu.

Penggerebekan itu cukup mengejutkan warga. Menurut salah satu warga setempat berinisial R, rumah yang digerebek polisi itu dahulu merupakan tempat usaha foto kopi.

"Itu dulunya tempat foto kopi, tapi sudah tutup sejak Pandemi," ujar warga tersebut kepada sejumlah awak media, Selasa sore.

Dia mengaku rumah itu selalu terlihat kosong sejak usaha foto kopi ditutup. Dia tidak tahu siapa yang kemudian mengontrak rumah itu saat ini.

"Sering lewat terlihat kosong, tidak ada penghuninya. Saya juga kurang tahu sekarang siapa yang mengontrak," katanya.




(dpe/iwd)


Hide Ads