Penyebab Kematian Balita Kediri Disiksa Ortu Lalu Dikubur di Samping Rumah

Penyebab Kematian Balita Kediri Disiksa Ortu Lalu Dikubur di Samping Rumah

Andhika Dwi - detikJatim
Kamis, 27 Jun 2024 21:30 WIB
Proses ekshumasi balita di Kediri yang dikubur di samping rumah disebut meninggal kecelakaan oleh ortunya.
Jenazah balita Kediri yang dianiaya ortu diekshumasi. (Foto: Dok. Andhika Dwi/detikJatim)
Kediri -

Berdasarkan hasil pemeriksaan medis dan autopsi yang dilakukan RS Bhayangkara Kediri, akhirnya diketahui penyebab kematian balita FT (3). Balita di Kediri itu disiksa orang tuanya sendiri lalu dikubur di samping rumah.

Polisi mengungkapkan bahwa kematian FT akibat pendarahan di dalam kepalanya akibat kekerasan benda tumpul. Itu disampaikan Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Fauzy Pratama.

"Berdasarkan pemeriksaan ahli forensik, penyebab kematian karena pendarahan di kepala akibat kekerasan benda tumpul," Kata Fauzy, Kamis (27/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apakah temuan itu berarti bahwa orang tua balita itu melakukan penganiayaan tidak hanya dengan tangan kosong tetapi dengan bantuan alat? Fauzy mengaku masih menyelidiki lebih lanjut.

"Kalau berdasarkan keterangan awal, pelaku menganiaya korbannya dengan menggunakan tangan kosong, memukul dan menampar berulang kali," ujarnya usai konferensi pers di Polres Kediri.

ADVERTISEMENT

Ibu kandung balita tersebut Novita Anggraini (26) serta ayah tirinya Mien Tasgeen Muhammad (23) telah mengakui perbuatan mereka. Penganiayaan itu dilakukan karena alasan sepele.

Keduanya menganiaya FT pada Sabtu (23/6) malam pukul 19.00 WIB hingga pada Minggu (24/6) dini hari sekitar Pukul 01.00 WIB. Setelah penganiayaan berat itu FT tak sadarkan diri.

Novita dan Mien yang menyadari anak itu meninggal pun panik dan bingung harus berbuat apa. Hingga mereka memutuskan mengubur jasad sang balita di samping rumah mereka di Dusun Babakan, Desa Tugurejo, Kediri.

"Jadi terduga pelaku ini menganiaya korban anaknya itu mulai malam sekitar Pukul 19.00 WIB hingga dini hari sekitar Pukul 01.00 WIB, hingga berakibat meninggal dan mengubur korban pada Minggu (24/6) sebelum subuh," kata Fauzy.




(dpe/iwd)


Hide Ads