.webp)
Polisi masih mendalami aksi yang dilakukan AAS. Sebab, pria asal Malang membuat ratusan website berisi sejumlah video asusila pornografi anak yang diduga dilakukan sendiri.
Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Charles P Tampubolon mengatakan AAS melakukan hal itu sejak 4 tahun silam. Selama itu pula dia mengunduh sejumlah konten pornografi dari pelbagai sumber.
"Dia ambil dari konten lain, dia tidak produksi sendiri," kata Charles, Minggu (9/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Charles memastikan AAS tak memproduksi video itu seorang diri. Menurut pengakuan AAS, sejumlah video itu didapat dari sejumlah sumber.
"Dia bukan intelektual dari video itu. Dari 260 ribu video yang sifatnya kemungkinan diproduksi sendiri tidak ada. Keterangan yang kami dapat dia tidak buat sendiri, tapi mengumpulkan dan memasukkan pada website untuk tampilkan video-video itu," ujarnya.
Lantas apakah ada kemungkinan orang lain dalam bisnis AAS, Charles mengaku masih mendalaminya.
"Masih kami dalami, apakah bekerja sendiri atau ada sindikat," tuturnya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto meminta kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap hal serupa. Sebab, situs web dan video serupa seperti kasus AAS bisa disaksikan tanpa harus menggunakan VPN maupun mengunduh video itu.
"Bagi masyarakat, imbauan kami pornografi dan asusila adalah musuh bersama. Tolong teman-teman media juga untuk (membantu) mengglorifikasi dan memberantas situs web bermuatan porno," tutupnya.
(dpe/dte)
