Pria Situbondo Diamankan Polisi gegara Punya Senpi M16 Rakitan

Pria Situbondo Diamankan Polisi gegara Punya Senpi M16 Rakitan

Chuk Shatu Widarsha - detikJatim
Kamis, 06 Jun 2024 22:05 WIB
Senpi M16 rakitan
Senpi M16 rakitan yang diamankan dari warga Situbondo (Foto: istimewa)
Situbondo -

Seorang pria di Situbondo ditangkap polisi karena memiliki senjata api M-16 rakitan. Tidak hanya mengamankan senpi rakitan tersebut, dari tangan pria itu juga diamankan belasan amunisi.

Pelaku berinisial EW (42), warga Desa Mlandingan Wetan, Bungatan, Situbondo. Senpi M-16 rakitan beserta amunisi kaliber 5,56 langsung diamankan untuk pemeriksaan intensif.

Selain sepucuk senpi laras panjang M16 rakitan beserta belasan amunisi, dari tangan pelaku juga diamankan sejumlah barang lain yakni sebuah magasin, tas ransel, satu senter, pisau, serta peralatan berburu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senpi M16 rakitanPemilik M16 rakitan sedang dimintai keterangan oleh polisi (Foto: istimewa)

Polisi juga mengamankan satu orang lain yang diduga merupakan pembuat senpi M-16 rakitan itu. Pria itu adalah MR (45) warga Desa/Kecamatan Tamanan, Bondowoso.

Dari rumah pria yang berprofesi sebagai tukang servis senjata angin itu, petugas berhasil mengamankan barang bukti bor duduk, gerinda, bor tangan, serta 6 buah amunisi kaliber 5,65.

ADVERTISEMENT

"Awalnya kami amankan pelaku EW di rumahnya, berikut sejumlah barang bukti," ungkap Kasat Reskrim Polres Situbondo AKP Momon Suwito Pratomo, Kamis (6/6/2024).

Momon menjelaskan bahwa kasus ini bermula dari informasi yang didapatkan polisi dari masyarakat. Ada dugaan warga yang memiliki senpi rakitan di kawasan itu. Polisi pun melakukan penyelidikan.

"Setelah ditangkap, pelaku EW mengaku mendapatkan senpi itu dari orang Bondowoso. Lalu kami kembangkan ke sana," paparnya.

Momon juga menjelaskan lebih lanjut bahwa EW dan MR saat ini sedang menjalani pemeriksaan intensif untuk proses pengembangan kasus ini. Terutama mengenai tujuannya menguasai senjata api.

"Pengakuan sementara EW, senpi itu digunakan untuk berburu babi di hutan. Kami masih periksa secara intensif," pungkas Momon Suwito Pratomo.




(dpe/iwd)


Hide Ads