Tiga koboi jalanan pelaku penembakan misterius melakukan aksinya di tol di Sidoarjo dan Jalan Raya Babatan, Surabaya telah dibekuk Polisi. Ketiganya mengakui bahwa aksi penembakan itu cuma iseng. Mereka mengaku terinspirasi dari game online.
Direktur Reskrimum Polda Jatim Kombes Totok Suharyanto mengatakan bahwa aksi koboi yang dilakukan oleh para tersangka ini cuma iseng. Selain itu mereka menyasar korbannya secara acak.
"Keterangan sementara dari ketiganya karena iseng saja. Cara pilih korban random (acak) ya," kata Totok dalam konferensi pers yang digelar di Polda Jatim, Senin (27/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam penyelidikan lebih lanjut yang telah dilakukan terhadap tersangka, Totok menjelaskan bahwa ketiganya mengaku memang kerap bermain game online. Mereka terinspirasi untuk melakukan hal serupa.
"Terobsesi game online dari game di PC," ujarnya.
Hanya ada 2 tersangka yang dihadirkan dalam konferensi pers yang digelar di Polda Jatim. Keduanya adalah Nelson (20) dan Jefferson (19) yang merupakan teman sekampus di Surabaya. Sedangkan 1 tersangka lain anak di bawah umur yang perlu penanganan khusus.
Totok memastikan bahwa ketiga pelaku itu melakukan aksinya dengan airsoft gun yang dibeli secara online. Meski airsoft gun menggunakan peluru karet tapi aksi penembakan itu menyebabkan 4 korban terluka.
"Nelson beli online shop Tokopedia senilai Rp 5 juta, lalu Jefferson beli di Nelson dengan tukar tambah lampu mobil dan uang Rp 7 juta. Sementara tersangka anak beli ke Nelson seharga Rp 5 juta," katanya.
Selain mengamankan ketiganya polisi juga menyita 7 peluru plastik warna putih dari para korban, 1 kaos warna merah dari korban Kusharto, 1 unit mobil Toyota Innova Zenix warna hitam dengan nopol N-999-BL, 1 kartu E-tol, sepasang plat nomor palsu L 1214 USK dan sebuah flashdisk rekaman CCTV.
Tidak hanya itu, 3 buah airsoft gun yang dipakai tersangka juga diamankan beserta 12 tabung gas isi ulang airsoft gun, 1 kotak peluru plastik warna putih senjata air softgun, hingga 1 unit ponsel pintar Iphone milik para tersangka.
"Mereka hobi main game saja di PC, tidak ikut klub menembak atau komunitas gamers," katanya.
Sementara itu, salah satu tersangka Jefferson menyampaikan pernyataan mengenai perbuatannya. Dia ungkapkan bahwa aksi yang dia lakukan bersama 2 temannya hanya iseng belaka.
"Saya iseng saja, Pak. Saya menyesali perbuatan saya," tutupnya.
(dpe/iwd)