Penembakan misterius yang dialami Kusharto (61) warga Babatan, Wiying, Surabaya membuat keluarga korban khawatir peristiwa itu terjadi lagi. Istri korban sampai sempat melarangnya bekerja.
Rebini, istri Kusharto mengatakan dirinya sempat melarang suaminya bekerja karena takut penembakan itu kembali dialami. Apalagi suaminya yang merupakan pemulung sampah biasa bekerja dini hari.
"Biasanya jam 03.00 WIB berangkat cari sampah. Siang sampai sore ambil (sampah) di kampung," kata Rebini saat ditemui detikJatim di rumahnya, Jumat (24/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wanita 48 tahun itu mengatakan suaminya sehari tidak bekerja setelah mengalami peristiwa itu. Selain was-was, suaminya sendiri masih mengeluh nyeri akibat memar dan bekas luka 2 peluru airsoft gun.
"Saya bilang jangan ambil dulu (masuk kerja) hari Selasa (21/5), dan nurut suami saya. Senin (20/5) pagi itu kan ditembaknya," ujarnya.
Saat rehat sehari di rumah, Rebini merawat suaminya secara mandiri. Dia berikan salep hingga obat merah untuk meredakan nyeri yang diderita Kusharto.
"Sempat berhenti sehari kerja karena luka itu. Saya obati sendiri, tidak dibawa ke sana (ke rumah sakit atau Puskesmas)," tuturnya.
Dia juga menyebutkan sampai saat ini masih ada bekas luka di tubuh Kusharto. Suaminya itu sudah bekerja lagi karena luka yang dialami sudah membaik.
"Lukanya sudah mendingan, saya kasih salep sama obat-obat lainnya," tutupnya.
(dpe/iwd)