Di-Sweeping Perguruan Lain di Gresik, Pesilat Sidoarjo Tewas Dikepruk Botol

Di-Sweeping Perguruan Lain di Gresik, Pesilat Sidoarjo Tewas Dikepruk Botol

Jemmi Purwodianto - detikJatim
Jumat, 24 Mei 2024 11:45 WIB
Ilustrasi pengeroyokan sejoli usai nobar
Ilustrasi pengeroyokan. (Foto: Dok.Detikcom)
Gresik -

Nasib nahas menimpa SW (20) salah satu anggota perguruan silat asal Sidoarjo. Warga Ponokawan, Krian itu meninggal dunia usai dihajar gerombolan pesilat dari perguran lain.

Informasi yang diperoleh detikJatim, aksi pengeroyokan tersebut terjadi pada Minggu (19/5/) lalu. Saat itu sekelompok pesilat sedang melakukan sweeping untuk mencari perguruan silat lainnya yang sedang latihan.

Korban yang saat itu hendak ke tempat latihan perguruannya di Desa Banjaran, Driyorejo bertemu dengan gerombolan pesilat dari perguruan lain. SW lantas dikeroyok oleh para pesilat tersebut hingga mengalami luka di bagian kepalanya akibat dipukul botol kaca.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah menghajar korban, para pesilat tersebut meninggalkan korban begitu saja dan melanjutkan konvoi dengan mencari perguruan silat lainnya yang sedang melakukan aktivitas latihan. Selanjutnya SW dilarikan ke RS Petrokimia Driyorejo Gresik untuk mendapatkan perawatan.

Korban sempat mengalami koma selama 4 hari saat menjalani perawatan di RS Petrokimia Gresik. Lantaran semakin kritis, korban dirujuk ke RSU dr Soetomo Surabaya. Namun, korban menghembuskan napas terakhirnya pada Kamis (24/5) sekitar pukul 21.00 WIB.

ADVERTISEMENT

"Meninggal kemarin (Kamis) malam. Sudah sempat dirawat di rumah sakit 5 hari. Selama itu korban koma tidak sadarkan diri," kata salah satu sumber detikJatim yang tak mau disebutkan namanya, Jumat (24/5/2024).

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan membenarkan peristiwa itu. Sebelum korban meninggal, ia juga sudah mengamankan gerombolan pesilat tersebut.

"Iya benar, para pelaku sudah kita amankan," kata Aldhino.

Aldhino menambahkan sebenarnya korban pengeroyokan ada dua orang dari anggota perguruan yang berbeda. SW merupakan korban yang meninggal dengan luka cukup parah.

"Korban ada dua. Keduanya dari perguruan yang berbeda. Tapi yang paling parah adalah SW, karena kepalanya terluka akibat pukulan benda tumpul," tambahnya.




(hil/dte)


Hide Ads