.webp)
Adi Pradita menyadari apa yang dia perbuat selama 10 tahun dengan meneror Nimas adalah salah. Namun, Adi yang merupakan teman SMP Nimas itu tidak menyesal.
Pengakuan tidak menyesal itu sempat disampaikan oleh Adi saat menjalani pemeriksaan di Polda Jatim. Kepada polisi Adi mengaku menyadari kesalahan yang telah dia perbuat tapi tidak menyesal.
"Sampai saat ini menyadari kesalahannya, tapi tidak menyesali," ujar Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP Charles P Tampubolon dalam konferensi pers kasus teror teman SMP selama 10 tahun yang digelar di Polda Jatim, Selasa (21/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Adi saat digelandang usai dihadirkan dalam konferensi pers di Gedung Ditreskrimsus ke Rumah Tahanan Polda Jatim menyatakan bahwa dirinya menyesal. Dia mengakui sudah telanjur sayang dengan Nimas hingga melakukan teror itu, dan dia mengaku menyesal.
"Sudah sayang, Mas. Saya menyesal," katanya.
Sejurus setelah dirinya menyatakan penyesalan itu, dia mempercepat langkah dan berupaya mengakhiri tanya jawab dengan wartawan.
"Sudah, Mas, kasihan ibuku," tutupnya.
Sebelumnya, polisi menemukan fakta baru kasus teror hingga 10 tahun terhadap Nimas. Ditemukan foto bugil Nimas hasil editan dengan foto perempuan lain di ponsel milik Adi Pradita.
"Ada temuan baru, foto dari hp pelaku editan foto dari korban yang vulgar dan merupakan foto dari korban yang diedit, jadi wajah tanpa kepala dari atas itu foto editan," ujarnya.
Saat ini Adi telah diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka. Dia ditetapkan sebagai tersangka pada 18 Mei lalu, tepat sehari setelah dia diamankan dari rumahnya pada 17 Mei.
(dpe/iwd)
