Kejinya Bapak di Probolinggo Dibantu Anak Bacok Ponakan gegara Curi Kayu

Round Up

Kejinya Bapak di Probolinggo Dibantu Anak Bacok Ponakan gegara Curi Kayu

Hilda Rinanda - detikJatim
Kamis, 16 Mei 2024 10:45 WIB
Nurhasan saat diperiksa di Kantor Polres Probolinggo Kota
Nurhasan saat diperiksa di Kantor Polres Probolinggo Kota (Foto: M Rofiq/detikJatim)
Surabaya -

Aksi keji dilakukan bapak dan anak di Probolinggo. Sang anak membantu bapaknya menganiaya hingga membacok keponakan. Aksi ini dipicu gegara keponakan tersebut mencuri 10 batang kayu.

Pembacokan ini terjadi di Desa Wringinanom, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo pada Rabu (15/5/2024) sekitar pukul 19.30 WIB. Kejadiannya persis di depan rumah Agus, warga setempat. Pemicunya, diduga karena sang keponakan mencuri 10 batang pohon Kamelina milik pelaku.

Dari 3 orang yang terlibat yakni Nurhasan (74) dan Nurhuda (19) yang merupakan bapak dan anak, serta Hasan Roy Jordi (37) yang merupakan keponakan Nurhasan. Akibat dibacok, Hasan Roy Jordi dilarikan ke RSUD Tongas karena kondisinya kritis usai mengalami luka bacok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban mengalami sejumlah luka bacokan celurit yang dibawa Nurhasan serta dihantam menggunakan kayu oleh Nurhuda. Sedangkan Nurhasan mengalami luka sedikit di bagian pipinya.

Sebelum penganiayaan terjadi, ketiganya sempat cekcok di warung kopi. Warung itu milik Agus. Situasi yang makin memanas membuat Hasan Roy Jordi tidak bisa menahan emosi lalu menendang Nurhasan.

ADVERTISEMENT

Baik Nurhasan maupun Nurhuda telah diamankan di Polres Probolinggo Kota. Nurhasan mengaku sama sekali tidak berniat membacok keponakan yang pernah dia rawat bahkan dia khitankan itu. Namun, saat tadi hendak ke tegal, dia melihat pohonnya sudah ditebang.

"Jadinya saya geram dan langsung mencari dia (keponakannya), karena kejadian seperti ini (menebang pohon) sudah sering dilakukan, bahkan dulu pernah mencuri pohon jati 4 pikap. Selain itu sertifikat tanah juga digadaikan dan dikembalikan (hanya) fotokopinya saja," kata Nurhasan.

Sementara itu, Kepala Desa Wringinanom Saiful Rizal Habibi mengatakan, pemicu penganiayaan itu lantaran korban menjual kayu yang diduga milik Nurhasan. Korban sempat diminta lari karena sebelumnya memang dicari oleh Nurhasan.

"Kurang lebihnya setahu saya pemicunya karena ada kesalahpahaman. Tadi setelah saya dapat laporan dari warga, pas sampai ke lokasi, korban sudah luka dan kritis karena luka bacok dan dihantam pakai kayu," kata Saiful.




(hil/dte)


Hide Ads