Siswi SD di Lamongan Meninggal Diduga Korban Bully, 9 Saksi Diperiksa

Siswi SD di Lamongan Meninggal Diduga Korban Bully, 9 Saksi Diperiksa

Eko Sudjarwo - detikJatim
Minggu, 05 Mei 2024 13:40 WIB
Little girl suffering bullying raises her palm asking to stop the violence
Ilustrasi siswi SD di Lamongan meninggal dunia diduga korban bullying/Foto: iStock
Lamongan -

Polisi telah meminta keterangan 9 saksi di kasus siswi SD di Karanggeneng, Lamongan meninggal dunia usai diduga menjadi korban bully temannya di sekolah. Siapa saja para saksi tersebut?

Kasi Humas Polres Lamongan Ipda Andi Nur Cahya mengatakan, Unit PPA Polres Lamongan telah melakukan cek TKP kejadian dugaan kekerasan anak di sekolah tersebut. Selain itu, penyidik telah meminta keterangan 9 saksi.

"Penyidik dari unit PPA Polres Lamongan telah melakukan permintaan keterangan kepada 9 orang saksi," kata Ipda Andi Nur Cahya, Minggu (5/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andi mengungkapkan, 9 saksi yang dimintai keterangan tersebut di antaranya Kepala Sekolah SD tempat siswi tersebut menimba ilmu, wali kelas 6, ibu dari anak terlapor. Selain itu, penyidik juga telah meminta keterangan saksi anak-anak yang ada di TKP saat kejadian berlangsung dan juga terlapor yang juga masih anak-anak.

"Ada 5 saksi anak-anak yang ketika itu ada di TKP saat kejadian berlangsung dan juga anak yang menjadi terlapor," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dari keterangan anak-anak yang berada di lokasi kejadian, Andi menyebut, antara terlapor dan korban saling bergurau membenturkan bahu mereka masing-masing secara bergantian sebelum upacara bendera. Korban kemudian menarik jilbab terlapor hingga hampir lepas. Setelah itu, korban berjalan dengan cepat menghindari terlapor dan terlapor mengejar korban.

"Pada saat terlapor mau memukul bahu korban, saat itu korban terpeleset di lantai cor dalam keadaan tengkurap yang akhirnya dibawa ke Puskesmas," ungkap Andi.

Para saksi anak yang berada di TKP, membenarkan yang disampaikan terlapor. Mereka menyebut, terlapor belum sampai memukul korban hingga korban terpeleset di lantai cor dalam keadaan terjatuh tengkurap. Lalu, ditolong oleh terlapor bersama wali kelasnya dan dibawa ke Puskesmas Karanggeneng. ️

"Kepala sekolah, guru wali kelas dan ibu terlapor juga mengaku sudah ada iktikad baik yang dilakukan sejak awal, telah mengantar korban ke rumah sakit, membesuk korban dan memberi santunan," paparnya.

Sampai saat ini, lanjut Andi, proses penyelidikan masih terus berlangsung. Setelah penyelidikan selesai, maka pihaknya akan melakukan gelar perkara apakah kasus ini bisa lanjut atau tidak.




(hil/iwd)


Hide Ads